Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran pada bulan Februari 2020 mengalami penurunan kinerja penjualan.
Berdasarkan survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Februari 2020 tercatat sebesar 216,4 atau terkontraksi 0,8% yoy.
Bank sentral menambahkan, penurunan ini juga tercatat lebih dalam dari bulan Januari 2020 yang tercatat turun 0,3% yoy.
Baca Juga: Meski corona mewabah, deretan saham emiten ritel ini masih menarik untuk dilirik
"Penurunan penjualan eceran tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok barang lainnya, khususnya subkelompok Sandang serta kelompok Barang Budaya dan Rekreasi," ujar BI dalam laporan terkait penjualan eceran, Rabu (8/4).
Terperinci, subkelompok komoditas Sandang terkoreksi 40,4% yoy pada bulan Februari 2020. Penurunan ini lebih dalam dari penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 27,5% yoy.
Demikian juga dengan subkelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang tercatat mengalami kontraksi sebesar 16,8% yoy atau jauh lebih dalam dari kontraksi bulan Januari 2020 yang sebesar 3,2% yoy.
Baca Juga: Penurunan penjualan ritel berlanjut sejalan pelemahan optimisme konsumen
Sementara bila dilihat secara regional, penurunan kinerja penjualan eceran terjadi di sejumlah kota yang disurvei, seperti Medan yang turun 8,6% yoy, Surabaya yang terkontraksi 2,8% yoy, Denpasar 2,0% oy, serta Bandung yang turun 0,6% yoy.
Untuk selanjutnya, penjualan riil diprediksi masih akan mengalami kontraksi yang semakin dalam di bulan Maret 2020. Ini tercermin dari IPR Maret 2020 yang sebesar 217,8 atau turun 5,4% yoy yang berarti penurunannya jauh lebih curam dari bulan Februari lalu.
Kontraksi penjualan diindikasi akan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan yang terdalam terjadi pada subkelompok Sandang yang terkontraksi lebih dalam, sebesar 45,9% yoy.
Baca Juga: Penyebab penjualan ritel terkontraksi pada Januari 2020 menurut ekonom
"Responden menyampaikan penurunan penjualan antara lain disebabkan penurunan permintaan di tengah kurang lancarnya pasokan sebagai dampak dari Covid-19," tambah BI.
Kelompok komoditas selanjutnya yang mengalami penurunan terdalam adalah Peralatan Informasi dan Komunikasi yang terkontraksi sebesar 10,5% yoy atau lebih dalam dari 4,0% yoy pada Februari 2020.
Selanjutnya, ada juga kelompok Bahan Bakar Kendaraan bermotor yang diprediksi akan terkontraksi 8,1% yoy atau lebih curam dari kontraksi sebelumnya yang sebesar 4,6% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News