Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran pada April 2025 mengalami penurunan, baik itu secara bulanan maupun tahunan. Penurunan tersebut menjadi tanda perlambatan konsumsi masyarakat usai masa Ramadan dan libur Lebaran.
Dalam laporan Survei Penjualan Eceran April 2025 yang rilis Jumat (13/6), BI mencatat penjualan eceran pada April 2025 terkontraksi sebesar 5,1% secara bulanan (month to month/MtM) dan 0,3% secara tahunan (year on year/YoY).
Angka ini berbalik dari kinerja positif pada Maret 2025 yang sempat tumbuh 5,5% mtm dan 13,6% yoy.
Penurunan kinerja penjualan eceran pada April 2025 tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang turun menjadi 235,5, dibandingkan Maret 2025 sebesar 248,3 dan April 2024 sebesar 236,3.
Baca Juga: Survei BI: Proporsi Konsumsi Menurun, Konsumen Mulai Perbanyak Tabungan
Meski begitu Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyebut realisasi tersebut masih mengindikasikan kinerja yang baik.
"Suvei Penjualan Ecera (SPE) April 2025 mengindikasikan penjualan eceran tetap baik, IPR April 2025 sebesar 235,5 relatif stabil dibandingkan PR periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dikutip dari keterangan resminya, Jumat (13/6).
Meski begitu, Denny menjelaskan penjualan tetap mendapat dukungan dari pertumbuhan di Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang.
Secara rinci, pada April 2025, penjualan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tumbuh 3,1% MtM. Namun, kelompok lainnya justru mengalami penurunan cukup dalam, seperti Subkelompok Sandang yang terkontraksi 19,2% MtM, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya turun 9,7%, Peralatan Informasi dan Komunikasi minus 9,4%, Suku Cadang dan Aksesori minus 5,6%, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau turun 4,5%.
Dari sisi tahunan, kelompok Suku Cadang dan Aksesori masih mencatatkan pertumbuhan 8,7% YoY, disusul Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 8,3% YoY, Barang Budaya dan Rekreasi 3,6% YoY, dan Makanan, Minuman, dan Tembakau 1,2% YoY.
Sementara itu, kontraksi terdalam terjadi pada Peralatan Informasi dan Komunikasi yang turun 25,1% YoY.
“Responden menginformasikan penurunan penjualan eceran dipengaruhi oleh berakhirnya program diskon dan normalisasi permintaan masyarakat pasca HBKN (Idulfitri),” lanjut Denny.
Baca Juga: Survei BI Mei 2025: Ekspektasi Konsumen Terhadap Ekonomi Enam Bulan ke Depan Turun
Ke depan, Bank Indonesia memproyeksikan tekanan inflasi akan mereda.
"Dari sisi Harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan dating, yaitu pada Juli dan Oktober 2025 diperkirakan menurun," ungkap Denny.
Denny melanjutkan, proyeksi tersebt tercemin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk Juli dan Oktober 2025 masing-masing berada di level 141,9 dan 144,5, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Selanjutnya: Belanja Senjata Nuklir Dunia Melonjak 11% Menjadi US$ 100,2 Miliar
Menarik Dibaca: Cara Mengobati Asam Urat dengan Minyak Ikan, Cek Cara Penggunaannya Berikut!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News