Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi masih akan cukup tinggi di bulan Agustus 2019. Berdasarkan hasil survei pemantauan harga minggu pertama Agustus 2019, Gubernur BI Perry Warjiyo memprediksi tingkat inflasi sepanjang bulan ini mencapai 0,12% month-to-month (mtm) atau 3,44% year-on-year (yoy).
Artinya, inflasi Agustus secara tahunan diprediksi akan lebih tinggi dari realisasi inflasi Juli 2019 lalu yakni 3,32% yoy.
Baca Juga: BI: PDB tumbuh rendah sebabkan pelebaran rasio CAD ke 3%
Perry mengatakan, beberapa komoditas masih konsisten menyumbang inflasi antara lain cabai merah sebesar 0,09% dan cabai rawit sebesar 0,05%. “Kemudian emas perhiasan menyumbang inflasi 0,04%, kemudian tarif air minum 0,01%,” lanjut Perry.
Namun, ada pula sejumlah komoditas yang mencatatkan deflasi seperti tarif angkutan udara menyumbang deflasi 0,08%, bawang merah deflasi 0,04%, dan tomat sayur deflasi 0,04%.
Baca Juga: LPEM UI: Respons negatif pasar terhadap The Fed hanya sementara
Kendati hasil survei minggu pertama menunjukkan potensi kenaikan inflasi di bulan Agustus ini, Perry mengatakan, inflasi masih sesuai dengan asesmen dan perkiraan BI.
“Inflasi tetap rendah dan stbail sehingga di akhir tahun ini kita memperkirakan inflasi di akhir tahun kita perkirakan di bawah titik tengah sasaran kita, di bawah 3,5%,” ujar dia.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada bulan Agustus tahun 2018 lalu justru mencatatkan deflasi sebesar 0,05% secara bulanan (mtm) dan inflasi sebesar 3,2% secara tahunan (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News