Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan barang pada Juni 2022 masih berpotensi surplus. Namun, keuntungan neraca perdagangan barang diperkirakan menyusut daripada surplus pada bulan sebelumnya.
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI), Rima Prama Artha, menghitung, surplus neraca perdagangan barang pada bulan Juni 2022 sebesar US$ 2,87 miliar atau merosot tipis dari surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,89 miliar.
Nah, surplus neraca perdagangan ini didorong oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor.
“Kami memperkirakan nilai ekspor sebesar US$ 23,10 miliar dan nilai impor sebesar US$ 20,23 miliar,” tutur Rima kepada Kontan.co.id, Rabu (13/7).
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Barang pada Juni 2022 Berpotensi Naik, Ini Pendorongnya
Rima memerinci, nilai ekspor pada bulan Juni 2022 ini berarti meningkat 7,24% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor didorong oleh harga komoditas yang masih tinggi, khususnya harga batubara.
Selain itu, peningkatan ekspor juga didorong oleh keran ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya yang kembali dibuka, setelah pemerintah menetapkan larangan ekspor CPO pada bulan Mei 2022.
Sedangkan dari sisi impor, Rima memperkirakan impor Juni 2022 meningkat 8,72% month on month (mom). Peningkatan impor ini didorong oleh kinerja industri pengolahan yang masih berada di zona ekspansif sehingga mendorong produksi barang manufaktur yang membutuhkan impor bahan baku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News