kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Super Immunity Sudah Terbentuk di Indonesia? Ini Jawaban Kemenkes


Senin, 10 Januari 2022 / 07:06 WIB
Super Immunity Sudah Terbentuk di Indonesia? Ini Jawaban Kemenkes
ILUSTRASI. Super immunity diduga telah terbentuk di Tanah Air karena 86,6% populasi Indonesia disebut telah memiliki titer antibodi SARS-CoV-2. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Super immunity diduga telah terbentuk di Tanah Air karena 86,6% populasi Indonesia disebut telah memiliki titer antibodi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

Dugaan tersebut didapatkan dari hasil survei serologi di 100 kabupaten atau kota, baik yang termasuk wilayah aglomerasi maupun non aglomerasi, sepanjang bulan November sampai Desember 2021. 

Berdasarkan data survei tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 juga menemukan, sekira 73,2% populasi di daerah survei telah memiliki antibodi meski belum pernah terdeteksi positif terinfeksi virus Corona dan belum menerima vaksin Covid-19. 

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (7/1/2022), Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, juga membenarkan adanya dugaan tersebut. 

Baca Juga: Dimulai 12 Januari 2022, Kelompok Ini Gratis Suntik Vaksin Covid-19 Booster

"Iya dugaannya dapat itu (super immunity)," kata Nadia. 

Nadia menjelaskan, survei serologi sebenarnya dilakukan untuk mengukur efektivitas vaksin bagi masyarakat dan tingkat perlindungan di masyarakat. 

"Tapi ini lebih melihat efektivitas vaksin," ujarnya. 

Akan tetapi, melihat hasil titer antibodi milik responden survei yang cukup signifikan membuat pemerintah meyakini bahwa daya perlindungan masyarakat sudah cukup baik saat ini. 

"Jadi proteksi masyarakat itu sudah tinggi levelnya," ucap Nadia. 

Baca Juga: Kemenkes Rekomendasi Obat Molnupiravir untuk Covid-19 Omicron, Apakah Ampuh?

Meski begitu, Nadia mengingatkan, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan (prokes) 5M secara ketat.




TERBARU

[X]
×