Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Adapun yang dimaksud protokol kesehatan 5M adalah mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak aman minimal 2 meter, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas atau pergerakan.
Sementara itu, ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo menduga, tingginya titer antibodi SARS-CoV-2 yang dimiliki sebagian besar populasi di Indonesia mungkin berasal dari kombinasi vaksinasi dan paparan infeksi alami saat lonjakan infeksi varian Delta beberapa bulan lalu.
Akan tetapi, Ahmad belum bisa memastikan bahwa super-immunity telah terbentuk di Indonesia.
"Super immunity ini bukan istilah scientific karena bisa misleading," ujar Ahmad.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Naik Lagi, Ini Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa
Ahmad menambahkan, kalaupun super immunity telah terbentuk, masih belum diketahui efektivitasnya dalam mencegah penularan virus Corona varian Omicron yang disebut lebih cepat menular dan telah terdeteksi di Indonesia.
"Apakah super immunty ini mampu meredam serbuan Omicron? Kita lihat saja nanti," imbuhnya.
Ahmad menegaskan, seluruh masyarakat Indonesia tetap harus menjalankan protokol kesehatan hingga pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.
"Sementara jangan takabur, tetap prokes," tegasnya.
(Penulis: Ellyvon Pranita | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Super Immunity Sudah Terbentuk di Indonesia? Ini Penjelasan Kemenkes"
Penulis : Muhamad Syahrial
Editor : Muhamad Syahrial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News