Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tahun depan tampaknya akan menjadi angin segar bagi pemerintah untuk menerbitkan surat utang melalui surat berharga negara (SBN).
Pemerintah berencana menerbitkan SBN sebesar Rp Rp 642,56 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Penerbitan SBN tersebut naik 42,2% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2024 sebesar Rp 451,85 triliun.
Baca Juga: Penerbitan SBN di 2025 Direncanakan Naik 42,2% Jadi Rp 642,56 Triliun
Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalia Situmorang menyampaikan, sejalan dengan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunganya, maka akan menjadi hal positif bagi penerbitan SBN tahun depan.
“Nah dengan suku bunga global yang lebih rendah maka oportunitas pemerintah untuk menerbitkan bonds ataupun penarikan utang menjadi lebih murah,” tutur Ana kepada Kontan, Senin (20/8).
Ana juga menyebut, pemangkasan suku bunga The Fed nantinya akan membawa kembali masuknya investor asing ke instrumen keuangan di Indonesia.
Baca Juga: Penarikan Utang Baru Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Naik 40,28% Jadi Rp 775,9 Triliun
Adapun mengutip Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, disebutkan upaya pemenuhan target pembiayaan utang melalui penerbitan SBN tahun 2025 akan dilakukan dengan memprioritaskan instrumen SBN dalam mata uang rupiah.
Pemilihan instrumen dan tenor penerbitan akan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain kebijakan pengelolaan utang, biaya penerbitan SBN, risiko pasar keuangan domestik dan global, preferensi investor, dan kapasitas daya serap pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News