kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sri Mulyani: G20 Brasil Menilai Harapan Penurunan Suku Bunga Global Akan Direm


Kamis, 07 Maret 2024 / 13:31 WIB
Sri Mulyani: G20 Brasil Menilai Harapan Penurunan Suku Bunga Global Akan Direm
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, saat ini tren inflasi global masih pada tingkat yang lebih tinggi meskipun sudah turun dibandingkan pada masa puncaknya.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren menurunnya suku bunga global nampaknya akan sedikit tertahan, meskipun tren inflasi sudah mulai melandai dari puncaknya pada 2022 hingga 2023 silam.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, saat ini tren inflasi global masih pada tingkat yang lebih tinggi meskipun sudah turun dibandingkan pada masa puncaknya.

“Hal ini ni menyebabkan tekanan suku bunga global masih relatif tinggi. Ada harapan bahwa suku bunga di negara-negara maju akan mulai menurun, namun harapan ini mungkin akan sedikit direm,” tutur Sri Mulyani dalam agenda BRI Microfinance Outlook, Kamis (7/3).

Ungkapan tersebut, kata Sri Mulyani, berdasarkan hasil diskusi dalam Pertemuan Menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Brasil pada pekan lalu, yang disebutkan bahwa bank sentral seperti Amerika atau The Fed maupun Eropa, melihat angka inflasi dan beberapa faktor lainnya dinilai masih cukup tinggi.

Baca Juga: Ketegangan Geopolitik Belum Juga Usai, Dampaknya Akan Menghambat Investasi

Maka itu, kebijakan suku bunga negara tersebut masih akan menunggu sampai inflasinya diyakini benar-benar turun.

“Suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang panjang atau higher for longer ini Tentu juga menekan inflasi,” ungkapnya.

Sri Mulyani juga menyampaikan, fragmentasi ekonomi juga menekan PMI Manufaktur di banyak negara, termasuk di negara-negara maju.

Berbagai faktor tersebutlah yang akhirnya menyebabkan pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 masih akan lemah atau belum pulih dibandingkan tahun lalu,

“Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Brasil membahas bagaimana isu global ini akan mempengaruhi kinerja perekonomian tidak hanya negara-negara G20 namun juga dunia. Isu global ini akan mempengaruhi kinerja perekonomian tidak hanya negara-negara G20 namun juga dunia, proteksionisme dan juga suku bunga yang tinggi dikaitkan dengan stabilitas sistem keuangan dan juga kinerja dari lembaga lembaga non bank,” kata Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×