kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Acuan BI Diproyeksi Naik 25 bps, Ini Dampaknya


Senin, 19 September 2022 / 18:56 WIB
Suku Bunga Acuan BI Diproyeksi Naik 25 bps, Ini Dampaknya
ILUSTRASI. Bank Indonesia diproyeksi kembali menaikkan suku bunga acuan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Danamon memproyeksi, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar pekan ini.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan, peningkatan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Ini membuat suku bunga acuan akan berada di level 4,0% pada September 2022.

Faiz mengatakan, peningkatan suku bunga acuan ini diperlukan karena sentimen yang terjadi di Indonesia maupun luar negeri (eksternal).

"Dari dalam negeri, inflasi per minggu ketiga September 2022 menunjukkan inflasi tahunan bisa meningkat ke 5,9%. Sedangkan dari luar negeri, The Fed semakin hawkish dengan membuka opsi peningkatan bunga 100 bps jika dibutuhkan," tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Senin (19/9).

Faiz yakin, peningkatan suku bunga acuan ini bisa menahan inflasi agar tidak naik lebih tinggi lagi. Selain itu, peningkatan suku bunga acuan akan menarik arus investasi asing untuk masuk ke aset portofolio Indonesia.

Baca Juga: Ini Faktor Pendorong Kenaikan Suku Bunga Acuan BI di September 2022

"Dengan demikian, nilai tukar rupiah akan stabil dan bahkan berpeluang menguat," tambahnya.

Namun, peningkatan suku bunga acuan berpotensi meningkatkan biaya pinjaman, menjadi lebih mahal. Bahkan, ini berisiko untuk menurunkan harga aset keuangan.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, peningkatan suku bunga dan biaya pinjaman juga berpotensi menekan progres pertumbuhan ekonomi. Mengingat efek peningkatan suku bunga acuan akan butuh waktu, jadi kemungkinan efeknya akan terasa pada tahun depan.

Faiz pun memperkirakan, pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada tahun 2022 akan mencapai 5,32%. Sedangkan pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi mungkin melambat menjadi 5,10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×