kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Stok Bulog hingga akhir Mei 1,2 juta ton


Selasa, 02 Juni 2015 / 17:09 WIB
Stok Bulog hingga akhir Mei 1,2 juta ton
ILUSTRASI. Ini Mobil Toyota Hiace Premio dan Commuter, Cek Harga dan Spesifikasinya


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perum Badan Logistik (Bulog) terus meningkatkan penyerapan gabah dan beras hingga 31 Mei 2015. Tercatat Bulog saat ini memiliki stok gabah dan beras sebanyak 1,2 juta ton. Jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan untuk 5,8 bulan ke depan. Dengan demikian, pasokan beras untuk kebutuhan lebaran sudah terpenuhi dan tidak dibutuhkan impor lagi.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog, Lely Pelitasari Soebekty mengatakan Bulog terus aktif menyerap gabah dan beras milik petani sesuai dengan persyaratan yang ditentukan pemerintah. Kendati begitu, ia mengakui penyerapan Bulog pada Mei tahun ini mengalami sedikit penurunan sekitar 300.000 ton dibandingkan bulan Mei 2014. Hal itu disebabkan pengadaan beras baru dilakukan pada pertengah Maret 2015 sehingga mengalami sedikit keterlambatan. "Dibandingkan tahun lalu selisihnya 300.000 ton sedikit rendah," imbuh Lely, Senin (1/6).

Stok Bulog ini akan digunakan untuk memasok beras miskin (raskin) dan juga untuk mengantisipasi kalau menghadapi bencana alam. Sampai akhir Mei 2015 ini, Bulog telah menyalurkan sebanyak 1.040.000 ton raskin ke seluruh Indonesia. Menurut Lely, kalau dibandingkan dengan kondisi nasional, sebenarnya Bulog hanya menguasai rata-rata 5,75% beras dari total produksi nasional. Sementara sebanyak 94,25% stok beras dikuasai oleh pengusaha beras swasta.

Pada tahun 2015 ini, Bulog menargetkan penyerapan beras sebanyak 2,75 juta ton. Jumlah tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan total produksi beras nasional tahun ini diperkirakan mencapai 45 juta ton.

Sejumlah siasat juga dilakukan Bulog untuk memperlebar jaringan usahanya dengan memperbanyak jalur pasokan. Saat ini Bulog sudah bermitra dengan 134 unit penggilingan gabah dan beras. Selain itu, Bulog juga menjalin kerjasama dengan Koperasi Unit Desa dan Gabungan Kelompok Tani di sejumlah daerah di seluruh negeri. Bahkan Bulog optimistis tidak kesulitan dalam menyerap beras lokal karena memiliki modal yang besar dan dapat menyerap dalam jumlah jumbo sekaligus.

Apalagi, Bulog juga menerapkan sistem one day service. Artinya begitu beras atau gabah yang diserap memenuhi kriteria yang sudah baku maka langsung dilakukan pembayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×