Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia diperkriakan masih dalam tren menurun pada Oktober 2025.
Kepala Departemen Riset Makroekonomi & Pasar Keuangan Bank Permata Faisal Rachman memperkirakan, cadangan devisa Indonesia akan menurun sekitar US$ 2 miliar, dari posisi cadangan devisa September 2025 sebesar US$ 148,7 miliar.
Penyababnya, antara lain di pasar keuangan tercatat net outflow atau aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri sebesar US$ 1,16 miliar. Terdiri dari pasar saham tercatat inflow atau beli neto sekitar US$ 0,78 miliar, namun di obligasi tercatat keluar atau jual neto sebesar US$ 1,81 miliar, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) jual neto sebesar US$ 0,13 miliar.
“Selain itu Bank Indonesia juga melakukan intervensi di FX market untuk stabilisasi rupiah,” tutur Faisal kepada Kontan, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Kemenkeu Terbitkan Rencana Strategis 5 Tahun, Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 8% di 2029
Meski demikian, Faisal menilai, neraca perdagangan yang masih berpotensi surplus pada Oktober 2025 akan memberi bantalan terhadap posisi cadangan devisa.
Ia juga memperkirakan cadangan devisa Indoensia pada akhir 2025 akan mencapai kisaran US$ 145 miliar hingga US$ 150 miliar, lebih rendah dari akhir 2024 yang mencapai US$ 155,7 miliar.
Sementara itu, kondisi nilai tukar rupiah di akhir tahun, diperkriakan ditutup di kisaran Rp 16.300 hingga Rp 16.500 per dollar AS.
“Kami masih lihat cadangan devisa bisa naik lagi di Desember karena masih ada ruang pemotongan dari The Fed. Kalo terjadi akan ada risk-on ke emerging markets termasuk Indonesia,” kata Faisal.
Baca Juga: Cadangan Devisa Oktober 2025 Diprediksi Turun akibat Intervensi Rupiah dan Utang
Selanjutnya: Ramai Bandingkan Gen Z, Milenial, Gen X dan Boomer di Medsos, Pintu Masuk Kolaborasi
Menarik Dibaca: Samsung A06 Memasang Lensa Utama 50 MP, Bisa Lakukan Digital Zoom hingga 10x
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













