Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan strategi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) supaya program makan siang gratis bisa terakomodasi.
Sri Mulyani mulanya menerangkan bahwa Kementerian Keuangan memberikan kerangka besar terkait APBN, mulai dari postur hingga pendapatan kepada pemerintahan baru.
"Untuk 2025 pemerintahan baru karena berdasarkan siklus APBN tetap dipersiapkan oleh pemerintahan ini, maka kita konsultasi. Tentu semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis bagaimana, Bu?" kata Sri Mulyani saat agenda seminar Nasional Jesuit Indonesia, Kamis (30/5).
"Kita memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh APBN yang nanti kita sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini," sambungnya.
Baca Juga: Ini Kata Pengamat Soal Kebijakan Iuran Tapera yang Menuai Polemik
Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan anggaran. Menurutnya, tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas sumber daya manusia yang baik.
"Tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas manusianya yang baik. Jadi mau itu dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial melalui program makan siang atau makanan bergizi itu semuanya memang tujuan akhirnya. Aset yang paling penting dari republik ini adalah manusianya," ucapnya.
Dia juga menerangkan bahwa Kementerian Keuangan terus mereformasi sisi perpajakan dengan cara memperkuat institusi, membersihkan korupsi, meningkatkan investasi di bidang digital sehingga celah korupsi semakin ditutup.
Baca Juga: Menakar Kinerja Ekonomi di Akhir Periode Presiden Jokowi
“Kita juga melakukan pelayanan yang makin baik. Itu tidak mudah kita bicara tentang 74 ribu (orang) Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak sekitar 44 ribu (orang), Bea Cukai 15 ribu (orang),” jelasnya.
Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan belanja negara dalam KEM-PPKF 2025 berada pada kisaran 14,59% hingga 15,18% PDB. Sementara itu, pendapatan negara diperkirakan akan mencapai pada kisaran 12,14% hingga 12,36% dari PDB.
Untuk itu, pemerintah menetapkan target defisit anggaran APBN 2025 berada pada rentang 2,45% hingga 2,82% PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News