kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani targetkan defisit APBN 2022 minus 4,85% dari PDB


Kamis, 20 Mei 2021 / 17:16 WIB
Sri Mulyani targetkan defisit APBN 2022 minus 4,85% dari PDB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan tanggapan pemerintah pada rapat paripurna DPR ke-18 masa persidangan V tahun 2020-2021 di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sementara tahun 2022 sebesar minus 4,51% hingga 4,85% dari produk domestik bruto (PDB).

Adapun defisit APBN disebabkan belanja negara yang masih tinggi hingga mencapai 14,69%-15,3% terhadap PDB. Sementara penerimaan negara berkisar 10,18%-10,44% terhadap PDB.  

Lalu, keseimbangan primer tahun depan antara minus 2,31% sampai minus 2,65% dari PDB. Kemudian, tingkat rasio utang pemerintah berada di level 43,76% hingga 44,28% terhadap PDB.

“Melalui akselerasi pemulihan ekonomi, reformasi struktural, dan reformasi fiskal, diharapkan kebijakan fiskal tahun 2022 akan efektif, prudent, dan sustainable,” kata Menkeu Sri Mulyani saat Rapat Paripurna dengan DPR RI, Kamis (20/5).

Baca Juga: Rasio utang Indonesia tahun depan ditargetkan maksimal 44,28% dari PDB

Sri Mulyani mengatakan tengah kondisi pemulihan tahun depan, pemerintah optimistis akan terakselerasi hingga tahun depan. Pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif, sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. 

Kata Sri Mulyani, akselerasi pertumbuhan ekonomi akan menciptakan kesempatan kerja sehingga tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan di kisaran 5,5%-6,2 %. Angka kemiskinan akan berada di rentang 8,5%-9%. 

Selanjutnya, tahun depan rasio gini akan berkisar antara 0,376-0,378. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan meningkat ke rentang 73,44-73,48. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 102-104 dan 102-105. 

Setali tiga uang, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 berkisar 5,2% hingga 5,8% year on year (yoy).

“Di tengah kondisi pemulihan ini, kita harus tetap optimis dan tidak boleh menyerah. Kita tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,” ujar Menkeu

Selanjutnya: Sri Mulyani: Fokus kebijakan fiskal tahun 2022 ada pada pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×