kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Belanja Negara Capai 53,3% Hingga Agustus 2022


Senin, 26 September 2022 / 16:43 WIB
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Belanja Negara Capai 53,3% Hingga Agustus 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Belanja Negara Capai 53,3% Hingga Agustus 2022


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja negara sampai Agustus 2022 mencapai Rp 1.657 triliun setara 53,3% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp 3.106,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN terus bekerja keras untuk melindungi masyarakat dan perekonomian dari guncangan pasar keuangan global. "Termasuk dari guncangan dari pasar komoditi maupun akibat geopolitik," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (26/9).

Sri Mulyani memerinci, realisasi belanja pada Agustus tersebut terdiri dari, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang mencapai Rp 575,8 triliun atau sudah terserap 60,9% dari pagu anggaran.

Baca Juga: BKPM Optimistis Bisa Kejar Target Investasi Rp 1.400 Triliun Kendati Anggaran Turun

Menurutnya belanja ini dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bantuan sosial dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada masyarakat, pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, belanja pegawai termasuk THR dan gaji ke-13, serta kegiatan operasional K/L.

Sementara itu, belanja non K/L telah mencapai Rp 602,3 triliun atau 44,4% dari pagu anggaran. Belanja ini telah diarahkan utamanya untuk penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan Listrik, serta pembiayaan pensiun (termasuk THR dan Pensiun 13), serta jaminan kesehatan ASN.

Kemudian, transfer ke daerah (TKD) realisasinya telah mencapai Rp 478,9 triliun atau 59,5% terhadap pagu anggaran. Realisasi ini utamanya didukung karena kepatuhan daerah dalam menyampaikan syarat salurnya.

Baca Juga: PDB Riil Indonesia 7,1% di Atas Level Pra Pandemi

Selanjutnya, untuk pembiayaan investasi telah terealisir Rp 55 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan investasi pada klaster infrastruktur untuk mendukung belanja modal K/L, khususnya dalam penyelesaian proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×