kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani realokasi belanja K/L hingga Rp 10 triliun untuk penanganan virus corona


Kamis, 19 Maret 2020 / 10:21 WIB
Sri Mulyani realokasi belanja K/L hingga Rp 10 triliun untuk penanganan virus corona
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 akan difokuskan untuk menangani dan meredam dampak penyebaran Covid-19 di Indonesia. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan, bakal melakukan pergeseran alokasi anggaran dalam belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebagai upaya memberikan ruang fiskal bagi pendanaan penanganan virus corona atawa Covid-19. 

“Masalah Covid-19 menjadi sangat penting dan prioritas untuk ditangani dan APBN akan mendukung itu. Refocusing kegiatan dan belanja negara tujuannya agar penanganan Covid-19 tidak terhalang hanya karena masalah anggaran,” tutur Sri Mulyani, Rabu (18/3). 

Sri Mulyani pun telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menkeu Nomor 6 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran K/L dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Wabah Covid-19 makin meluas, bagaimana ketahanan fiskal negara?

Surat ini menjadi pedoman bagi K/L untuk secepatnya menyesuaikan alokasi anggaran dan memprioritaskan penanganan Covid-19. 

Adapun beberapa kegiatan K/L yang dapat di realokasi, pertama, kegiatan yang secara umum kurang prioritas, kegiatan yang dananya masih diblokir, kegiatan yang memiliki sisa tender, atau kegiatan yang dibatalkan. 

Beberapa jenis belanja yang tidak mendesak dan direkomendasikan untuk dikurangi adalah belanja perjalanan dinas dalam negeri maupun luar negeri, pertemuan, rapat, seminar dan sejenisnya dengan jumlah peserta yang banyak, serta penyelenggaraan acara dan promosi di dalam maupun luar negeri. 

“Karena kan banyak K/L mungkin tidak akan bisa melaksanakan kegiatannya seperti perjalanan dinas, meeting, dan sebagainya sehingga anggaran bisa mereka realokasi untuk hal-hal prioritas terkait Covid-19 ini,” sambung Sri Mulyani. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×