CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Sri Mulyani Perkirakan Konsumsi Masyarakat di 2024 Akan Menguat


Selasa, 30 Mei 2023 / 11:50 WIB
Sri Mulyani Perkirakan Konsumsi Masyarakat di 2024 Akan Menguat
ILUSTRASI. Pemerintah memperkirakan aktivitas konsumsi akan menguat pada 2024 sejalan dengan terjaganya daya beli.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeirntah memperkirakan aktivitas konsumsi akan menguat pada 2024 sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat. Hal ini karena inflasi akan semakin terkendali dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak juga akan turut mendorong aktivitas perekonomian. Selain itu, investasi juga diharapkan dapat meningkat, khususnya terkait sektor-sektor berbasis hilirisasi, baik mineral dan produk-produk pertanian.

“Pembangunan smelter yang terus meningkat akan mendorong belanja modal korporasi pada sektor-sektor terkait,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR Ke-25, Selasa (30/5).

Baca Juga: Pemerintah Akan Tetap Gelontorkan Insentif Pajak di Tahun Depan

Sri Mulyani berharap, percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural yang dilakukan Pemerintah diharapkan dapat terus memperbaiki iklim investasi dan bisnis di Indonesia sehingga mampu mendorong daya tarik investasi yang lebih besar.

Berdasarkan hal-hal tersebut pemerintah memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% hingga  5,7% dapat dicapai di tahun 2024.

Meski tahun depan akan membaik, namun pemerintah akan tetap waspada di tengah gejolak global yang terus terjadi. Hal ini karena meningkatnya tensi geopolitik menjadi salah satu sumber ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Arah Kebijakan Optimalisasi Perpajakan 2024

Selain itu, kondisi likuiditas global juga masih ketat tercermin dari tingkat suku bunga acuan global yang diperkirakan bertahan di level yang tinggi untuk jangka waktu lama (higher for longer).

“Kita juga perlu terus mengantisipasi berbagai tantangan lain dalam jangka menengah dan panjang seperti perubahan iklim, perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi yang cepat, serta ancaman pandemi di masa mendatang,” imbuh Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×