kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Sri Mulyani: Pemerintah belum gunakan instrumen Pandemic Bond


Selasa, 07 April 2020 / 22:19 WIB
Sri Mulyani: Pemerintah belum gunakan instrumen Pandemic Bond
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat pelantikan Kepala BKF di Jakarta (3/4/2020).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah belum mengeksekusi instrumen Pandemic Bond yang merupakan cadangan pembiayaan yang disiapkan pemerintah untuk kebutuhan anggaran tahun ini.

Penggunaan instrumen Pandemic Bond, menurutnya, masih terus dibahas dan dikoordinasikan antara pemerintah khususnya Kemenkeu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta lembaga-lembaga keuangan di dalam negeri.

Baca Juga: Ada corona, Menkeu: Indonesia negara Asia pertama yang berani terbitkan global bond

“Pandemic Bonds masuk dalam salah satu instrumen yang letaknya  below the line artinya merupakan resources yang dicadangkan oleh negara dalam rangka menjaga kemungkinan terjadinya efek domino yang mengancam ekonomi dan sistem keuangan kita,” tutur Sri Mulyani, Selasa (7/4).

Adapun, Sri Mulyani meluruskan bahwa penerbitan obligasi global berdenominasi US Dollar (USD Bonds) yang baru saja dilakukan pemerintah sebesar US$ 4,3 miliar bukan merupakan bagian dari Pandemic Bond.

Penerbitan USD Bond tersebut merupakan bagian dari perencanaan APBN 2020 yang bertujuan  memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk biaya untuk upaya penanganan dan pemulihan Covid-19.

Baca Juga: Tangani Covid-19, pemerintah terbitkan obligasi bertenor setengah abad

Pembiayaan APBN melalui mekanisme pasar merupakan upaya pemerintah untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal secara kredibel, disiplin, dan sustainable di tengah kondisi perekonomian global yang  volatile .

Penerbitan USD Bonds ini juga guna mendukung tiga program prioritas pemerintah dalam penanganan Covid-19 saat ini, yaitu penanganan masalah kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, serta dukungan terhadap dunia usaha terutama UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×