kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Sri Mulyani Menghadap Prabowo Sebelum Publikasi Kinerja APBN Besok


Rabu, 12 Maret 2025 / 20:16 WIB
Sri Mulyani Menghadap Prabowo Sebelum Publikasi Kinerja APBN Besok
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers terkait efisiensi anggaran di lingkungan Kementerian/Lembaga di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Dalam keterangan pers tersebut Sri Mulyani menyampaikan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga kerja honorer di lingkungan Kementerian dan Lembaga. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada sore ini sekitar pukul 17.00 WIB. 

Ketika ditanya awak media perihal maksud kedatangannya, Sri Mulyani tak banyak bicara. Sambil tersenyum, dirinya langsung berjalan memasuki Istana Kepresidenan Jakarta.

Setelah kurang lebih menghadap Presiden Prabowo selama sekitar 2 jam, Sri Mulyani sekitar pukul 19.00 terlihat keluar dari Istana Kepresidenan. 

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tak banyak bicara ketika ditanya awak media. Dia hanya bilang bahwa kedatangannya untuk melaporkan kinerja. 

"Konferensi pers APBN KiTa besok? Iya nanti. Januari-Februari," ucap Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/3).

Sementara itu, Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, berdasarkan pantauan situs Kemenkeu Rabu (12/3) pagi ini, penerimaan pajak Indonesia pada Januari 2025 hanya mencapai Rp 88,89 triliun atau hanya 4,06% dari target tahunan. Menurutnya, ini menjadi alarm keras bagi stabilitas fiskal Indonesia. 

Baca Juga: Kemenkeu Catat Realisasi Defisit APBN Rp 23,45 Triliun Per Akhir Januari 2025

Angka ini turun drastis hingga 41,86% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Bahkan menjadi penerimaan Januari terburuk dalam lima tahun terakhir, jika dibandingkan persentase terhadap target APBN tahunan. 

"Bila di tahun-tahun sebelumnya, rata-rata penerimaan pajak Januari mampu menyumbang 7,5% hingga 9,2% dari target setahun, maka posisi 2025 yang baru 4,06% menunjukkan potensi kekurangan penerimaan yang sangat serius," ujar Nur Hidayat dalam keterangan pers, Rabu (12/3).

Baca Juga: Rilis APBN KiTa Januari Terlambat Terdampak Perubahan Kebijakan Mendadak

Lebih jauh, jika tren ini berlanjut, Nur Hidayat memprediksi penerimaan negara bisa mengalami shortfall hingga Rp 300 triliun hingga Rp400 triliun, yang otomatis menggembungkan defisit. 

"Kajian internal kami bahkan memprediksi, bila tidak ada langkah koreksi fiskal yang konkret dan sistemik, defisit APBN 2025 dapat mendekati Rp 800 triliun atau sekitar 3% PDB. Ini lebih buruk dari prediksi Goldman Sachs yang baru memperkirakan defisit 2,9% PDB," ucap Nur Hidayat.

Baca Juga: Realisasi APBN KiTa Januari-Februari 2025 Dirilis Besok, Defisit Makin Melebar?

Selanjutnya: Tengok Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Kamis (13/3)

Menarik Dibaca: Ninja Xpress Bagikan Tips Jalankan Bisnis Franchise di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×