Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama sejumlah delegasi Indonesia menghadiri rangkaian Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia Tahun 2022. Pertemuan IMF-WBG Spring Meetings ini berlangsung pada 18 hingga 23 April 2022 di Washington D.C., Amerika Serikat.
Rangkaian pertemuan tersebut terdiri dari pertemuan utama dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, pertemuan bilateral dengan mitra internasional, seminar, dialog dan pertemuan dengan pihak swasta.
Sri Mulyani memulai agenda rangkaian IMF-WBG Spring Meeting dengan melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director of Development Policy and Partnerships, Bank Dunia, Menteri Keuangan Afrika Selatan dan Menteri Keuangan India.
Pertemuan dengan Managing Director (MD) Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, membahas mengenai dukungan Bank Dunia untuk agenda transisi energi di Indonesia dan dukungan Bank Dunia untuk Presidensi G20 Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menkeu Afrika Selatan
“Terkait dengan transisi energi, saat ini Pemerintah Indonesia sedang melakukan Energy Transition Mechanism (ETM) untuk mengurangi emisi CO2 melalui penghentian bertahap pembangkit listrik tenaga batubara, dan secara bersamaan, mengembangkan energi alternatif terbarukan,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Selasa (19/4).
Ia mengatakan, Bank Dunia akan memberikan dukungan atas upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan agenda ETM tersebut. Pada sisi lain, Bank Dunia membahas berbagai alternatif dukungan untuk Presidensi G20 Indonesia melalui dukungan Side Event dengan tema Country Platform.
Pada hari yang sama, Sri Mulyani juga bertemu dengan Menteri Keuangan Afrika Selatan, Mr. Enoch Godongwana, dan Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman. Dalam pertemuan tersebut, dibahas agenda G20 yang akan dibicarakan dalam pertemuan kedua Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (2nd FMCBG) di tengah rangkaian pertemuan Spring Meeting di Washington D.C.
Rangkaian tersebut diantaranya, yaitu perkembangan ekonomi global dan upaya antisipasi dampak kenaikan inflasi dan harga komoditas dunia; isu kesehatan global, terutama terkait mekanisme pendanaan baru untuk mengatasi pandemi di masa yang akan datang; isu arsitektur keuangan dunia, terutama dalam membantu penanganan utang dari negara miskin dan rentan; serta isu terkait pendanaan yang berkelanjutan (sustainable finance).
Baca Juga: Berapa Besaran THR yang Didapat DPR pada Lebaran 2022?
Godongwana menyampaikan dukungannya kepada Presidensi Indonesia di G20 dan berharap Indonesia berhasil dalam memimpin diskusi dan mencapai target deliverables yang telah ditetapkan, meski dalam situasi yang sulit seperti saat ini.
Pada akhir pertemuan, Sri Mulyani mengharapkan agar Godongwana datang secara fisik dalam pertemuan ketiga FMCBG berikutnya pada bulan Juli 2022 di Bali, Indonesia.
Baca Juga: Pertemuan Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20 Harus Prioritaskan Penguatan Keuangan
Lebih lanjut, dalam pertemuannya dengan Menteri Nirmala, India, menyampaikan posisinya dalam memahami tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk menavigasi berbagai dinamika dalam forum G20 yang sulit saat ini.
Meski begitu, Nirmala percaya dan yakin Indonesia akan mampu mengelola tantangan tersebut dan berhasil mencapai target deliverables yang telah ditetapkan.
Sebagai bagian dari Troika, India mendukung sepenuhnya Presidensi G20 Indonesia dan berharap kerjasama yang erat untuk melanjutkan agenda Presidensi G20 pada masa Presidensi G20 India tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News