kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Sri Mulyani dan Menkeu Jepang Bahas Tantangan Tarif AS terhadap Sektor Otomotif


Senin, 05 Mei 2025 / 15:58 WIB
Sri Mulyani dan Menkeu Jepang Bahas Tantangan Tarif AS terhadap Sektor Otomotif
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani saat dialog dengan para pelaku ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4/2025).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sela rangkaian pertemuan ASEAN+3 Finance Ministers and Central Bank Governors' Meeting, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Jepang, H.E. Katsunobu Kato, pada Minggu (4/5) waktu setempat. 

Keduanya membahas sejumlah isu strategis, termasuk tantangan yang dihadapi akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyoroti pentingnya belajar dari pengalaman Jepang yang pernah menghadapi perang dagang dengan AS pada era 1980-an. 

Baca Juga: Sri Mulyani Soroti Dampak Tarif Trump pada Mainan Anak

“Pengalaman Jepang dalam menghadapi perang dagang dengan AS memberikan perspektif yang sangat berharga dan menjadi referensi penting dalam menyusun langkah ke depan,” ujar Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram resminya @smindrawati, Senin (5/5).

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapatkan respon positif dari pemerintah AS sebagai salah satu negara first mover yang proaktif dalam melakukan negosiasi tarif. 

Sebagai bagian dari upaya diplomasi ekonomi, Indonesia telah menyiapkan paket kebijakan komprehensif yang mencakup berbagai isu, mulai dari tariff barrier, non-tariff barrier, hingga isu defisit neraca perdagangan AS.

Baca Juga: Sri Mulyani dan Menkeu G20 Bertukar Strategi untuk Akhiri Perang Dagang

Diskusi antara kedua Menkeu juga mencakup dampak eskalasi perang tarif terhadap industri strategis seperti otomotif dan elektronik—dua sektor yang selama ini menjadi pilar perdagangan global dan didominasi oleh AS, Jepang, Tiongkok, serta Eropa.

“Kami sepakat akan pentingnya memperkuat kerja sama perdagangan di kawasan ASEAN," kata Sri Mulyani.

Keduanya juga sepakat bahwa kedekatan budaya, geografis, dan sejarah antara negara ASEAN+3 merupakan fondasi kuat untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di kawasan.

Baca Juga: Yield SBN Stabil, Sri Mulyani Sebut Investor Asing Pede Investasi di Indonesia

Selanjutnya: Fakta dan Skenario Persib Bandung Untuk Menjadi Juara BRI Liga 1 2024-2025

Menarik Dibaca: Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Kolesterol, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×