kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Belanja Tunjangan Kinerja Hingga Uang Lembur Meningkat pada Oktober 2022


Kamis, 24 November 2022 / 15:06 WIB
Sri Mulyani: Belanja Tunjangan Kinerja Hingga Uang Lembur Meningkat pada Oktober 2022
ILUSTRASI. Sri Mulyani Sebut Belanja Tunjangan Kinerja hingga Uang Lembur Meningkat Pada Oktober


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) realisasinya sudah mencapai Rp 754,1 triliun hingga 31 Oktober 2022. Belanja ini tumbuh 3,9% dari periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pertumbuhan belanja ini didorong oleh belanja pegawai diantaranya, tunjangan kinerja, lembur dan honorarium. Sementara itu, belanja untuk tunjangan lainnya masih relatif stabil.

Dari realisasi belanja K/L pada periode tersebut, tunjangan kinerja (tukin), honorarium, dan lembur naik 8,6% dari periode sama tahun lalu atau Rp 70 triliun.

Baca Juga: Realisasi Belanja Negara Hingga Oktober Sudah Terserap 75,7% dari Target APBN

“Kita juga tahun ini ada tambahan karena tahun ini kita membayar THR dan gaji ke-13, ditambahkan 50% tukin. Dan ini yang menyebabkan growth belanja pegawai,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (24/11).

Sri Mulyani juga mencatat belanja barang hingga periode tersebut sudah mencapai Rp 295,5 triliun, namun belanja ini lebih rendah dari tahun lalu. Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh turunnya belanja pandemi.

“Belanja pandemi yang Rp 90,9 triliun itu kurang dari separuhnya belanja tahun lalu,” jelasnya.

Selanjutnya, untuk belanja modal, realisasinya sudah sebesar Rp 124,3 triliun, namun mengalami terkontraksi sebesar 0,5% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Kontraksi tersebut hal ini karena ada dampak sekali akibat penambahan anggaran tahun lalu Rp 18,5 triliun. Adapun, normalnya, belanja modal sebenarnya tercatat positif sebesar 4,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×