kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sri Mulyani: APBN Catat Defisit Sebesar Rp 93,4 Triliun per Juli 2024


Selasa, 13 Agustus 2024 / 10:44 WIB
Sri Mulyani: APBN Catat Defisit Sebesar Rp 93,4 Triliun per Juli 2024
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). KSSK melaporkan stabilitas sistem keuangan pada triwulan II 2024 masih terjaga di tengah peningkatan tekanan pasar global dan risiko geopolitik dunia yang masih tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar Rp 93,4 Triliun pada Juli 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit anggaran per Juli 2024 ini setara  0,41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ini masih kecil dibandingkan total target defisit tahun ini seperti di dalam APBN 2,29% ," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di APBN KITA, Selasa (13/8).

Baca Juga: Mewaspadai Alarm Ekonomi Indonesia

Defisit APBN ini disebabkan karena pendapatan negara yang turun sementara belanja negara meningkat. 

Sri Mulyani mengatakan, pendapatan negara per Juli 2024 tercatat mencapai Rp 1.545,4 triliun atau turun 4,3% yoy dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi ini setara 55,1% dari target APBN 2024.

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.638,8 triliun atau meningkat 12,2% yoy dari periode sma tahun lalu. Realisasi ini setara 49,3% yoy dari target APBN 2024.

Baca Juga: Ekonom Cemaskan Hal Ini Jika Pemerintah Tetap Lakukan Financial Engineering

Dengan kinerja APBN tersebut, Sri Mulyani menyebut keseimbangan primer masih mencatatkan surplus sebesar Rp 179,3 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×