kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani akui gelombang kedua Covid-19 tekan kinerja perekonomian kuartal III 2021


Rabu, 04 Agustus 2021 / 14:26 WIB
Sri Mulyani akui gelombang kedua Covid-19 tekan kinerja perekonomian kuartal III 2021
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Rabu (16/6). Sri Mulyani akui gelombang kedua Covid-19 tekan kinerja perekonomian kuartal III 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan ,Sri Mulyani Indrawatim mengakui, adanya gelombang kedua Covid-19 varian delta ini membuat kinerja perekonomian kuartal III 2021 menjadi lebih berat. 

Padahal, pada kuartal II 2021 sudah terlihat adanya pemulihan, ditandai dengan sejumlah indikator dini perekonomian yang menunjukkan adanya pemulihan. 

“Adanya varian delta ini mengharuskan kita melakukan penyesuaian lewat pembatasan yang tentu akan berpengaruh ke momentum pemulihan ekonomi,” jelasnya, Rabu (4/8) via video conference. 

Pada kuartal III 2021 ini pun, Sri Mulyani mengaku bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam menjaga antara pemulihan perekonomian dan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri yakin ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 6,9%

Namun, hal ini membuat pemerintah tak patah arang. Pemerintah harus tetap bertindak cepat agar dampak negatif varian delta ini tidak makin besar, baik ke sektor kesehatan maupun ke perekonomian. 

Dari sisi kesehatan, pemerintah sudah mengucurkan tambahan anggaran Rp 176 triliun untuk penanganan Covid-19 dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga total anggaran penanganan kesehatan menjadi Rp 214,9 triliun. 

Bahkan, mungkin saja total anggaran kesehatan membengkak menjadi di atas Rp 300 triliun. Dan ini bukan nominal yang kecil, tetapi menunjukkan komitmen pemerintah dalam melakukan pemulihan kesehatan. 

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan percepatan vaksinasi secara gratis dan menjamin pasokan vaksin tetap ada. Hal ini dilakukan agar nantinya peningkatan mobilitas masyarakat tak melulu akan menyebabkan peningkatan kasus harian Covid-19. 

Baca Juga: PPKM level 4 bisa tekan kinerja perekonomian kuartal III 2021

Dari sisi ekonomi, pemerintah memberikan bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat 40% terbawah. Di antaranya terkait program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, bantuan langsung tunai (BLT), bahkan tambahan beras Bulog bagi masyarakat. 

Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan subsidi upah bagi karyawan dengan penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan, pun dengan subsidi kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh, serta diskon listrik. 

“APBN penting dalam hadapi musibah pandemi yang luar biasa. Karena sesuai mandatnya, fiskal adalah instrumen stabilisasi makanya kita countercyclical saat ekonomi mengalami tekanan luar biasa, dan distribusi serta alokasi,” tandasnya. 

Selanjutnya: Menguat hari ini, simak proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk Rabu (4/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×