Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan ,Sri Mulyani Indrawatim mengakui, adanya gelombang kedua Covid-19 varian delta ini membuat kinerja perekonomian kuartal III 2021 menjadi lebih berat.
Padahal, pada kuartal II 2021 sudah terlihat adanya pemulihan, ditandai dengan sejumlah indikator dini perekonomian yang menunjukkan adanya pemulihan.
“Adanya varian delta ini mengharuskan kita melakukan penyesuaian lewat pembatasan yang tentu akan berpengaruh ke momentum pemulihan ekonomi,” jelasnya, Rabu (4/8) via video conference.
Pada kuartal III 2021 ini pun, Sri Mulyani mengaku bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam menjaga antara pemulihan perekonomian dan penanganan Covid-19.
Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri yakin ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 6,9%
Namun, hal ini membuat pemerintah tak patah arang. Pemerintah harus tetap bertindak cepat agar dampak negatif varian delta ini tidak makin besar, baik ke sektor kesehatan maupun ke perekonomian.
Dari sisi kesehatan, pemerintah sudah mengucurkan tambahan anggaran Rp 176 triliun untuk penanganan Covid-19 dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga total anggaran penanganan kesehatan menjadi Rp 214,9 triliun.
Bahkan, mungkin saja total anggaran kesehatan membengkak menjadi di atas Rp 300 triliun. Dan ini bukan nominal yang kecil, tetapi menunjukkan komitmen pemerintah dalam melakukan pemulihan kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga mengupayakan percepatan vaksinasi secara gratis dan menjamin pasokan vaksin tetap ada. Hal ini dilakukan agar nantinya peningkatan mobilitas masyarakat tak melulu akan menyebabkan peningkatan kasus harian Covid-19.
Baca Juga: PPKM level 4 bisa tekan kinerja perekonomian kuartal III 2021