kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sosialisasi Visi Indonesia 2045, Bappenas undang pengusaha muda dan perintis startup


Minggu, 16 Juni 2019 / 19:59 WIB
Sosialisasi Visi Indonesia 2045, Bappenas undang pengusaha muda dan perintis startup


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Minggu (16/6), mengumpulkan hampir seratus pemuda di kediaman dinasnya. Pemuda tersebut terdiri dari pendiri usaha rintisan (start-up) teknologi, pengusaha muda, influencers, pekerja seni, penggerak masyarakat, aktivis sosial, sociopreneur, dan pemimpin muda lainnya.

Bambang mengaku, tujuan pertemuan tersebut yaitu mendiskusikan Visi Indonesia 2045. “Saya ingin mendengar langsung ide, masukan, dan gagasan dari anak-anak muda berprestasi tentang pembangunan Indonesia ke depan, terutama menuju Indonesia di 2045, untuk memperkaya strategi pembangunan Indonesia sehingga negara ini maju dengan ide-ide visioner, inklusif, inovatif, dan berkelanjutan,” ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Minggu (16/6).

Visi Indonesia 2045, seperti yang diketahui, merupakan panduan pembangunan Indonesia menuju usia 100 tahun kemerdekaan. Bambang menjelaskan ada empat pilar untuk mencapai Indonesia Emas pada saat itu, yaitu pembangunan manusia, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam tersebut fokus pada percepatan pembangunan manusia yang menjadi target pemerintah mulai tahun 2020. Pada 2018, Bappenas mencatat, penduduk usia produktif di Indonesia mencapai 68,6% atau 181,3 juta jiwa.

Perubahan struktur penduduk ini, ujar Bambang, akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan bonus demografi (demographic dividend), kondisi di mana penduduk usia produktif mendominasi piramida penduduk, yang dalam jangka menengah dan panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mengantarkan Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas.

"Bonus demografi ini akan diperoleh dengan prasyarat utama tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” kata dia.

Kalangan pendiri startup yang diundang Bambang tersebut, antara lain Agung Bezharie (Warung Pintar), Agung Nugroho (Kudo), Alfatih Timur (KitaBisa), Alamanda Shantika (Binar Academy), Alfian Pamungkas (IDcloudhost), Angkie Yudistia (Thisable Enterprise), Asti Nur Afala Sahir (GetCrew.asia), Dyota Marsudi (Vertex Ventures) dan Esti Widya Putri (Anggota DPR RI terpilih 2019-2024). Hadir pula Fajrin Rasyid (Bukalapak), Farid Aslam (Aruna), Ihsan Rahman (Infonesia), Pangeran Siahaan (Asumsi), Sally Giovanny (Batik Trusmi), Setyo Guritno (Inspigo), dan Taufan Garuda Putra (Amartha).

Beberapa pengusaha senior juga hadir dalam diskusi tersebut, seperti Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid, CEO General Electric Indonesia Handry Santriago, Presiden Direktur Bluebird Group Noni Purnomo dan Presiden Direktur Honeywell Indonesia Roy Kosasih.

“Mereka hadir untuk membagikan pandangan sebagai para pemimpin berpengalaman sekaligus memberi wejangan kepada anak muda tentang apa yang perlu dilakukan dan dihindari supaya bangsa ini dapat mencapai Visi Indonesia 2045,” kata Bambang.

Ke depan, Bambang mengatakan akan mengajak anak muda untuk terlibat dalam inisiatif-inisiatif Kementerian PPN/Bappenas sehingga tercapai kerja sama yang sinergis. Salah satunya melalui ajang forum pembangunan Indonesia Development Forum (IDF) 2019 pada Juli mendatang yang akan mengangkat tema masa depan ketenagakerjaan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×