kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Soroti Masalah Bansos, Ganjar Sebut Ada Bansos Negara yang di Klaim dari Kelompok


Senin, 05 Februari 2024 / 06:19 WIB
Soroti Masalah Bansos, Ganjar Sebut Ada Bansos Negara yang di Klaim dari Kelompok
ILUSTRASI. Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat Debat Kelima Pilpres 2024


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti masalah bantuan sosial (bansos) dalam debat terakhir yang digelar Minggu (4/2) malam. 

Ganjar menilai bahwa pemberian bansos hari ini menyisakan polemik karena pemberinya untuk kepentingan tertentu

Ganjar menyayangkan hal ini karena sejatinya bansos seharusnya kewajiban dari negara untuk rakyat yang berhak tanpa pamrih.

"Tapi kita punya problem karena banyak klaim yang diberikan (bansos) seolah-olah ini bantuan orang perorangan atau kelompok," kata Ganjar. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Gaji Guru Ada Yang Rp 300.000, Pemerintah Tidak Adil

Ganjar juga menemukan masalah terkait data yang kurang tepat sasaran dalam pemberian bansos ini. Sehingga menimbulkan banyak kecemburuan di masyarakat.

"Kita masih punya data (bansos) yang tidak valid ada cara-cara penyampaian tidak benar, ada protes yang kemudian tidak terverifikasi dengan baik," jelas Ganjar. 

Diketahui, belakangan ini pemberian bansos memang menjadi sorotan publik. Terlebih anggaran bantuan sosial tahun ini naik drastis nyaris mencapai Rp 500 triliun di tahun politik. 

Jadi wajar, beberapa pihaknya menyebutkan peningkatan bansos dikaitkan dengan kebijakan populis di tahun politik. Bahkan ada yang mengatakan sampai politisasi bansos tahun ini tampak nyata. 

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan bahwa dugaan bansos dipolitisasi ini terbuktinya pencairan anggaran bantuan yang dipercepat dengan dalih El-Nino dan kenaikan harga pangan. 

Padahal, menurutnya inflasi yang terjadi pada awal tahun 2024 masih terjaga hanya mencapai 0,04% (mtm). Itu artinya inflasi dan harga pangan sebetulnya cenderung stabil. 

"Jadi sebenarnya tidak ada urgensi atau tidak ada alasan kebijakan ekstra untuk penarikan bansos harus cair menjelang pilpres," ungkap Eko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×