Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial Saifullah Yusuf membeberkan proses yang sudah dilalui Kemensos sehingga Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto diusulkan menjadi pahlawan nasional untuk tahun 2025.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa usul menjadikan Soeharto sebagai pahlawan datang dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang meneruskan masukan dari bupati, wali kota, dan masyarakat.
Baca Juga: Mengenal Biografi Singkat R.A. Kartini, Pahlawan Emansipasi Perempuan Indonesia
"Tentu awalnya adalah masukan dari gubernur. Gubernur mendapatkan masukan dari bupati, wali kota, yang sebelumnya bupati dan wali kota itu adalah masukan dari masyarakat lewat seminar dan lain sebagainya," ujar Gus Ipul di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/4/2025) malam.
Gus Ipul menjelaskan, sebelum sampai di meja gubernur, usulan tersebut juga sudah melalui tahapan yang melibatkan sejarawan dan tokoh di masing-masing daerah.
"Setelah seminar selesai, ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, dan juga narasumber lain yang berkaitan dengan salah seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional. Setelah itu, nanti prosesnya naik ke atas, ke gubernur, ada seminar lagi, setelah itu baru ke kami," kata dia.
Setelah menerima usulan, Kemensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial membuat tim terkait usulan Pahlawan Nasional 2025 ini.
Tim itu diisi oleh berbagai pihak, mulai dari akademisi, sejarawan, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.
Baca Juga: Inilah 10 Tokoh yang Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional, Ada Siapa Saja?
"Membahas usulan-usulan dari gubernur-gubernur, dari berbagai gubernur seluruh Indonesia," ucap Gus Ipul.
"Nah, setelah itu nanti kita matangkan, saya akan mendiskusikan, memfinalisasi, kami tanda tangani, langsung kita kirim ke Dewan Gelar," imbuh dia.
Diberitakan, Soeharto diusulkan sebagai calon Pahlawan Nasional 2025 oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) pada Maret 2025.
Gus Ipul mengatakan, pengusulan tersebut dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.
“Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” ucap Gus Ipul, dikutip dari situs resmi Kementerian Sosial.
Selain Soeharto, ada sembilan nama lainnya yang juga diusulkan dalam daftar calon Pahlawan Nasional.
Baca Juga: Sejarah Singkat Peringatan Hari Pahlawan Nasional dan Latar Belakangnya
Mereka adalah K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat). Lalu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini adalah Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).
Di samping jasa-jasanya sebagai presiden, sosok Soeharto juga diliputi kontroversi dan catatan hitam, terutama terkait pelanggaran hak asasi manusia serta dugaan korupsi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Proses Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/04/20/22443911/begini-proses-soeharto-diusulkan-jadi-pahlawan-nasional.
Selanjutnya: Selamat Hari Kartini 2025, Ini Ucapan & Link Download Twibbon untuk Wanita Hebat
Menarik Dibaca: 10 Makanan Tinggi Purin Ini Meningkatkan Risiko Asam Urat & Merusak Sendi lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News