CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.679   61,00   0,39%
  • IDX 7.319   74,90   1,03%
  • KOMPAS100 1.126   8,52   0,76%
  • LQ45 889   1,98   0,22%
  • ISSI 223   2,61   1,19%
  • IDX30 457   0,44   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,91   -0,16%
  • IDX80 129   0,59   0,46%
  • IDXV30 138   -0,35   -0,25%
  • IDXQ30 153   -0,01   0,00%

Soal Program Makan Bergizi Baik, Satuan Pelayanan Akan Kelola Rp 11 Miliar Tiap Tahun


Jumat, 08 November 2024 / 08:15 WIB
Soal Program Makan Bergizi Baik, Satuan Pelayanan Akan Kelola Rp 11 Miliar Tiap Tahun
ILUSTRASI. Sejumlah siswa makan bersama saat uji coba makan bergizi gratis di SDN Sentul 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). Badan Gizi Nasional menyebutkan program makan bergizi gratis besutan bakal disalurkan oleh pihaknya melalui satuan pelayanan di setiap daerah.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyebutkan program makan bergizi gratis besutan Presiden Prabowo Subianto bakal disalurkan oleh pihaknya melalui satuan pelayanan di setiap daerah.

Adapun tiap-tiap satuan pelayanan tersebut bakal mengelola anggaran yang fantastis setiap tahunnya. Seperti diketahui, untuk melaksanana program ini pemerintah bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp 71 triliun di tahun 2025.

“Satuan pelayanan ini akan mengelola antara Rp 9 miliar - Rp 11 miliar per tahun,” ujar Dadan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11).

Baca Juga: BSI Dukung Program Gizi Nasional Melalui Kemitraan dengan BGN

Dadan menjelaskan, 85% dari uang yang dikelola oleh satuan pelayanan tersebut digelontorkan untuk membeli bahan baku makanan bergizi yang berasal dari pertanian di Tanah Air.

Di samping itu, kata dia, satuan pelayanan yang berada di daerah-daerah akan melayani 3.000 anak mulai dari Paud hingga anak di bangku SMA. Bukan hanya akan sekolah saja, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita juga tak luput dari pemberian pelayanan.

“Ini adalah investasi besar-besaran pemerintah Prabowo-Gibran terhadap sumber daya manusia Indonesia jangka panjang untuk menyongsong Indonesia emas 2045,” tandasnya.

Lebih lanjut, Dadan menambahkan, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki titik layanan yang jumbo, di mana mencapai 749 titik. Dia bilang, anggaran yang bakal mengalir ke NTT tersebut mencapai Rp 8 triliun.

“Jadi APBD NTT hanya Rp 2 triliun, Badan Gizi Nasional akan mengirim uang ke NTT kurang lebih Rp 8 triliun atau empat kali lebih besar dari APBD-nya,” tandasnya.

Baca Juga: Mendes Targetkan BumDes Bisa Sumbang Bahan Pangan Untuk Program Makan Bergizi Gratis

Selanjutnya: Bagaimana Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini (8/11) dan Besok (9/11)? Cek Berikut Ini

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 8 November Kompak Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×