kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Siswono: pemerintah sulit capai swasembada di 2014


Rabu, 12 Juni 2013 / 16:42 WIB
Siswono: pemerintah sulit capai swasembada di 2014
ILUSTRASI. Macam-Macam Gangguan Tidur


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sejumlah politisi di Senayan pesimistis target swasembada pangan untuk lima komoditas seperti padi, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi pada tahun 2014 bisa tercapai.

Pengurangan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan), ketersediaan lahan pertanian yang terbatas, dan pertumbuhan produksi tanaman pangan yang tidak signifikan menjadi alasan utama sulitnya mencapai swasembada pangan.

Anggota Komisi IV DPR RI, Siswono Yudo Husodo, mengatakan, agak sulit bagi pemerintah untuk memenuhi target swasembada pangan pada tahun 2014. "Anggaran Kementan pada 2014 nanti akan jauh lebih rendah dari 2013. Ini mengkhawatirkan," ujar Siswono kepada KONTAN di Gedung DPR, Rabu (12/6).

Seperti diketahui, untuk mencatat swasembada pangan pada tahun 2014, target produksi padi adalah sebesar 76,57 juta ton, jagung 20,82 juta ton, kedelai 2,7 juta ton, gula 3,1 juta ton, dan daging sapi 530.000 ton.

Menurut Siswono, anggaran Kementan menurun dan berpotensi mengganggu program yang telah ditetapkan. "Kami berharap pemerintah bisa tetap memberikan bantuan kepada petani seperti pakan, penambahan lapangan kerjam dan pertumbuhan di industri pertanian," imbuh politisi dari Partai Amanat Nasional ini.

Sebagai info, berdasarkan Surat Bersama Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor 1949/M.PPN/04/2013 dan Menteri Keuangan Nomor S-279/MK.02/2013, Pagu indikatif 2014 Kementerian Pertanian ditetapkan Rp 15,38 triliun. Jumlah itu turun 17,6% atau setara Rp 3,15 triliun dibandingkan pagu anggaran tahun 2013.

Siswono menambahkan, ketersediaan lahan yang terbatas juga akan menjadi penghambat tercapainya swasembada lima komoditas pada 2014. Saat ini, lahan pertanian yang mendukung produksi produk utama pangan adalah sebesar 10 juta hektare (ha) atau tidak berbeda jauh dengan lahan perkebunan sebesar 8 juta ha.

"Perluasan lahan pertanian sangat diperlukan. Jika tidak, maka kita akan terus melakukan kebijakan impor pangan," ujarnya.

Bukan cuma itu, Siswono melanjutkan, pemerintah juga akan kesulitan untuk mencapai swasembada daging sapi. "Saat ini impor daging sapi masih sebesar 30% dari total kebutuhan per tahun," ujarnya.

Dengan terus meningkatnya konsumsi daging perkapita, turut mendorong semakin beratnya upaya pemerintah mencapai swasemdaba daging. Siswono menilai, pemerintah harus lebih bekerja keras untuk mendorong tercapainya swasembada daging dalam waktu yang tidak terlalu lama ini.

Pun begitu, Menteri Pertanian, Suswono, optimistis pemerintah masih mampu mencapai target swasembada lima komoditas tadi. "Prioritas pembangunan tahun 2014 terkait sektor pertanian akan tercapai," kata dia.

Suswono menuturkanan, pada 2014, beras akan mencatat surplus sebesar 10 juta ton dari total kebutuhan. Target tersebut juga sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014.

Menurut Suswono, menurunnya anggaran Kementerian Pertanian pada 2014 tidak akan mengganggu upaya swasembada. Kementan juga akan tetap fokus dalam melaksanakan beberapa program proritas.

Program prioritas tersebut, antara lain, Sekolah Lapang–Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) padi seluas 4,63 juta ha, SL-PTT jagung seluas 340.000 ha, SL-PTT kedelai seluas 77,5.000 ha, perluasan areal tanaman kedelai 340.000 ha, dan cetak sawah 40.000 ha. Selain itu, program optimalisasi lahan seluas 260.000 ha, pengembangan jaringan irigasi seluas 560.000 ha, dan perluasan areal tanam tebu seluas 79.000 ha.

Suswono menambahkan, Kementan juga akan mengajukan tambahan anggaran melalui Inisiatif Baru sebesar Rp 7,55 triliun. Sehingga, total anggaran yang diusulkan kementeriannya di tahun depan mencapai Rp 22,96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×