Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri China Li Qiang singgung terkait situasi geopolitik global yang sedang memanas. Ia mengatakan isu geopolitik yang berkembang saat ini tidak akan mempengaruhi kerja sama yang sudah terjalin antara China-ASEAN.
"Kita berkomitmen untuk saling tulus dan percaya tidak peduli bagaimana situasi geopolitik berkembang," kta Li Qiang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9).
Menurutnya hubungan antara China dengan ASEAN terjalin sangat erat dan saling menghormati jalur pembangunan yang sedang di usahakan masing-masing negara. Ia juga mengatakan bahwa China merupakan negara pertama yang menjalin kemitraan strategis dengan ASEAN dan saling meningkatkan kerja sama di sektor dagang.
"Tiongkok dan ASEAN memandang perkembangan satu sama lain sebagai peluang penting dan kami menjaga pasar tetap terbuka satu sama lain," pungkas Li Qiang.
Baca Juga: Luhut dan PM China Bakal Jajal Kereta Cepat Siang Ini
Kepercayaan yang terjalin juga dibuktikan dengan peningkatan volume dagang antara China dan ASEAN. Pada tahun 2022, volume perdagangan China-ASEAN mencapai lebih dari US$ 970 miliar atau setara Rp 14.841 triliun.
"Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu," kata Li Qiang.
Kemudian pada tahun 2021, Presiden China Xi Jinping berkomitmen akan melakukan impor produk pertanian senilai US$ 150 miliar atau Rp 2.295 triliun dalam lima tahun ke depan dari negara-negara ASEAN.
"Dan hingga saat ini impor produk pertanian dari ASEAN sudah terealisasi mencapai US 55 miliar atau Rp 841 triliun, lebih cepat dari yang kami perkirakan," jelas Li Qiang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News