Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengungkapkan tantangan utama pertumbuhan ekonomi di tahun ini, yakni mempertahankan tingkat pertumbuhan konsumsi dan daya beli agar tidak terlalu tertekan karena kontribusinya sangat besar terhadap pertumbuhan.
"Kemudian, ada tantangan untuk meningkatkan peran belanja negara terhadap pertumbuhan. Bagaimana agar semua belanja negara menjadi produktif terhadap perekonomian dengan multiplier effect yang besar," kata Ronny kepada Kontan, Senin (6/5) malam.
Ronny menerangkan tantangan selanjutnya adalah menggenjot investasi di saat ancaman capital outflow yang masih tinggi dan mahalnya biaya investasi Indonesia akibat tingkat Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih tinggi.
Baca Juga: Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,9%-5% pada Tahun 2024
"Dan terakhir tantangan untuk meningkatkan ekspor di saat performa ekonomi global yang masih kurang prospektif," ujarnya.
Melihat semua tantangan tersebut, Ronny memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,9% hingga 5% untuk tahun 2024.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa momen Pilkada yang berlangsung pada November atau di kuartal IV tahun ini tentu tetap ada pengaruhnya, terutama dari sisi konsumsi rumah tangga dan belanja lembaga non pemerintah. Namun, menurutnya pengaruh dari momen tersebut tidak akan terlalu besar.
"Di kuartal IV-2024, pengaruh Natal dan Tahun Baru akan jauh lebih terasa, ditambah dengan dorongan belanja pemerintah dan investasi yang biasanya realisasinya tinggi jelang akhir tahun," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.