Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan meteorologi, Klomatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca pada tahun 2020 kembali normal.
BMKG meramalkan kemarau panjang atau El Nino yang dihadapi Indonesia tahun 2019 tidak akan berlanjut pada 2020. Hal itu dikarenakan suhu permukaan air laut di kawasan Indonesia cenderung hangat.
Baca Juga: BMKG: Tak ada larangan tahun baru di pantai, tapi..
"Suhu permukaan air laut di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatra lebih dingin akibatnya pembentukan uap air membentuk hujan lebih sulit," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara refleksi bencana 2019 dan outlook bencana 2020, Senin (30/12).
Dwikorita menambahkan bahwa El Nino di Indonesia akan berada pada taraf normal. Saat ini Indonesia telah memasuki musim hujan. Musim hujan akan berlangsung dan mencapai puncaknya pada bulan Januari hingga Maret 2020. Meski begitu, kondisi tersebut tidak serentak berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: BMKG prediksi tak ada kemarau panjang pada 2020
Wilayah Aceh dan Riau dinilai haru mendapatkan perhatian. Pasalnya pada bulan Februari dan Maret lokasi tersebut akan mengalami kemarau.
"Waspada di wilayah Aceh dan Riau mengalami musim kemarau bulan Februari hingga Maret, waspada kekeringan dan Karhutla," terang Dwikorita.
Baca Juga: BMKG: Jakut, Jaksel, dan Jaktim diguyur hujan angin sore hari ini
Oleh karena itu perlu untuk memantau titik panas yang terjadi di daerah tersebut. Sehingga dapat dilakukan pencegahan dengan membasahi lahan yang tidak diguyur hujan lebih dari 10 hari.
Baca Juga: Hujan akan guyur Jakarta siang ini, waspada angin kencang di wilayah berikut
Sementara musim kemarau tahun 2020 akan dimulai pada bulan April hingga Oktober. Sama seperti musim hujan, musim kemarau tidak akan berlangsung serentak tetapi bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News