kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari berbagai lembaga ini


Selasa, 27 Juli 2021 / 16:38 WIB
Simak proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari berbagai lembaga ini


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

Sementara itu, Internasional atau International Monetary Fund (IMF) juga memperkirakan akan terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 sebesar 4,3% atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global.

Sedangkan proyeksi IMF untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan, IMF memperkirakan ada di kisaran 5,8% atau lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pertumbuhan ekonomi global.

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 juga tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN-5 yakni Indonesia Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. IMF juga menghimbau agar Indonesia mempercepat proses vaksinasi untuk menghindari varian virus Covid-19 baru sehingga dapat menghindari penurunan proyeksi ekonomi yang tajam.

Faisal mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu memperhatikan dari sisi kesehatan agar segera mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19, terutama di kondisi mendesak saat ini.

“Artinya di sisa waktu beberapa bulan sampai dengan akhir tahun 2021 pemerintah harus segera fokus pada sisi kesehatan ini. Sebab jika tidak dikhawatirkan akan lebih memperumit atau mempersulit proses pemulihan ekonomi ke depan. Sehingga ketidakpastian ini akan menjadi lebih meningkat,” kata Faisal.

Untuk itu, Faisal berharap agar pemerintah bisa menyegerakan vaksinasi kepada masyarakatnya, dan juga meningkatkan testing dan tracing. Selain itu, saat menerapkan seperti PPKM atau dalam proses penanganan pandemi terutama untuk masyarakat menengah ke bawah program-program bantuan sosial memang harus menjadi bantalan yang bisa meredam terutama ketika PPKM darurat diberlakukan.

“Bantuan sosial ini selain berfungsi untuk menjaga daya beli sebetulnya juga merupakan insentif untuk masyarakat menengah ke bawah yang mereka bergantung pada aktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan bisa juga menahan mereka untuk taat di rumah jika kebutuhan dasar mereka bisa dipenuhi. Jika tidak tercukupi mereka akan terus keluar untuk mencari makan, sehingga PPKM darurat ini akan terus berlanjut, pandemi tak kunjung usai dan pertumbuhan ekonomi tidak akan tumbuh,” tandasnya.

Selanjutnya: Targetkan penyaluran kredit UMKM hingga 85%, begini strategi BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×