kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.122   159,00   1,04%
  • IDX 7.792   -113,20   -1,43%
  • KOMPAS100 1.202   -5,49   -0,45%
  • LQ45 979   -0,48   -0,05%
  • ISSI 228   -1,46   -0,64%
  • IDX30 500   0,15   0,03%
  • IDXHIDIV20 603   1,65   0,27%
  • IDX80 137   -0,12   -0,09%
  • IDXV30 141   0,24   0,17%
  • IDXQ30 167   0,46   0,27%

Simak jurus CT untuk menggenjot investasi


Selasa, 27 Mei 2014 / 13:07 WIB
Simak jurus CT untuk menggenjot investasi
ILUSTRASI. Ada beberapa cara menghilangkan sakit perut akibat konsumsi makanan pedas yang sangat efektif dan sudah terbukti ilmiah. (Dok/Mashed)


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat jika dibandingkan tahun lalu di dalam periode yang sama. Pada triwulan I 2014, ekonomi Indonesia tumbuh melambat 5,21% dari periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 5,72%.

Pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut merupakan salah satu dampak melemahnya ketahanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung mengatakan, perekonomian melambat karena siklus perekonomian dunia.

Hal itu juga berpengaruh terhadap penerimaan pajak dan menyebabkan penurunan pengeluaran yang ekstra di  APBN.  “Pemotongan dari kementerian diupayakan tak menyentuh kesejahteraan rakyat,” ujar Chairul dalam pertemuan dengan Kadin, di Menara Kadin, Jakarta, Senin (26/5). 

Untuk itu, Menko akan mengambil langkah proaktif yaitu dengan meningkatkan investasi di dunia usaha, terutama dalam bidang pertambangan.  Selama ini birokrasi yang berbelit untuk sebuah perusahaan menanamkan investasinya di Indonesia akan coba dibenahi.

“Untuk meningkatkan investasi yang dilakukan di dunia usaha, pemerintah akan memberikan jalan tol investasi asal sesuai aturan dan tidak melanggar,” kata Chairul.

Chairul menghimbau pelaku dunia usaha swasta ataupun BUMN dan pengusaha asing untuk bisa ikut serta membangun komunikasi dan kerjasama yang baik kedepannya. Menurutnya jika investasi dalam negeri tak mencukupi untuk melakukan pembangunan, Indonesia bisa memenuhinya dengan permintaan investasi dari luar.

“Jangan minta uang sama pemerintah, kalau APBN terbatas, minta sama yang di luar tak masalah asal tak mengganggu UU yang berlaku,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×