kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45874,39   11,11   1.29%
  • EMAS1.350.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bawang Putih Naik, Ini Penyebabnya


Senin, 25 Maret 2024 / 14:32 WIB
Harga Bawang Putih Naik, Ini Penyebabnya


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bawang putih melonjak hingga Rp 47.000 per kilogram (kg). 

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono mengatakan salah satu sebab kenaikan bawang putih di dalam negeri lantaran harga bawang putih di China tengah naik.

"China yang merupakan sumber utama impor bawang putih kita di sana terjadi kenaikan (harga). Jadi, mau tidak mau berpengaruh ke bawang putih di kita," jelas Edy dalam Rakor Inflasi secara daring, Senin (25/3). 

Berdasarkan sumber yang dihimpun KSP, secara rata-rata harga bawang putih di pada bulan Meret 2024 telah mencapai US$ 1,5 per kilogram (kg) atau setara dengan Rp 23.000/kg. Sementara pada bulan Maret 2023 lalu hanya harga bawang putih di China masih dibawah US$ 1 per kg. 

Baca Juga: Update Harga Pangan Hari ini: Harga Beras, Bawang, Cabai Hingga Gula Naik Lagi

Selain itu, realisasi bawang putih pada tahun ini juga masih rendah hanya mencapai 50.721 ton. Padahal Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mengeluarkan Persetujuan Impor (PI) mencapai 214.194 ton pada tahun ini. 

Sementara itu, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangn (Kemendag), Bambang Wisnubroto mengatakan, Kemendag sudah mendorong para importir untuk segera merealisasikan kuota impornya untuk memastikan ketersediaan pasokan bawang putih dalam negeri. 

"Pada 22 Maret 2024 kami sudah mengundang kurang lebih 43 importir bawang putih dan intinya kami mendorong importir menyelesaikan realisasi PI-nya," jelasnya. 

Hanya saja, Bambang mengakui kendala pengadaan impor bawang putih saat ini dikarenakan tingginya harga bawang putih di negara China hingga mencapai US$ 1.400-US$ 1.500 per ton. 

"Jadi realisasi sampai saat ini masih 27% atau 65.800 ton," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×