Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Sebab itu, pihaknya meminta pemerintah menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan vokasi kepada pekerja-pekerja yang terkena PHK.
Selain itu, Mirah meminta pemerintah membuat regulasi secara bertahap agar tidak semakin banyak PHK. Seperti yang terjadi ketika pemberlakuan kebijakan otomatisasi pembayaran jalan tol.
Kemudian, ASPEK berharap pemerintah memperbanyak balai latihan kerja (BLK) dan memperbaiki fasilitas BLK yang selama ini telah ada. Sebab, BLK yang ada saat ini dinilai kurang mengikuti perkembangan zaman serta sarana-prasarana yang kurang baik.
Baca Juga: Menaker Hanif Dhakiri perkenalkan kartu pra kerja kepada negara-negara anggota G20
Sebelumnya, Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono bilang, gelombang PHK itu telah terjadi di beberapa wilayah seperti di Batam, Cilegon, dan Surakarta. Penyebab PHK itu antara lain karena penurunan penetrasi bisnis.
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) mencatat, sejak 2015 hingga Agustus 2019 sebanyak 50.000 lebih pekerja terkena PHK. Dari jumlah itu sekitar 30.000 orang bekerja di sektor perbankan dan 12.000 orang bekerja di sektor ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News