kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Sempat Ditunda Saat Pemilu, Badan Pangan Nasional Kembali Salurkan Bansos Beras


Jumat, 16 Februari 2024 / 04:35 WIB
Sempat Ditunda Saat Pemilu, Badan Pangan Nasional Kembali Salurkan Bansos Beras
ILUSTRASI. Bantuan pangan beras kembali dilanjutkan setelah sempat ditunda menjelang Pemilu. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nz


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional memastikan bantuan Pangan beras kembali dilanjutkan setelah sempat ditunda dari tanggal 8 sampai 14 Februari 2024 untuk menghormati Pemilu. 

"Alhamdulillah satu tahapan demokrasi yaitu Pilpres telah berlangsung kemarin. Dan mulai hari ini bantuan pangan beras kembali dilanjutkan disalurkan kepada 22 juta masyarakat yang sangat membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo dalam keterangan resminya, Kamis (15/2).

Arief mengatakan, bantuan pangan beras ini kembali dilanjutkan menjadi salah satu upaya intervensi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah. 

Baca Juga: Jokowi: Kenaikan Harga Beras Bukan Karena Bansos

"22 juta Keluarga Penerima Manfaat ini sangat memerlukan adanya bantuan tersebut. Jadi ini bentuk kehadiran negara yang memerhatikan rakyat, sehingga bantuan ini terus dilakukan dan perlu dicatat bahwa ini tidak berkaitan dengan politik," ungkapnya.

Adapun, realisasi bantuan pangan beras sejauh ini mencapai 185.000 ton. Target penyaluran pada 2 bulan pertama di 2024 adalah 440.000 ton. 

“Saya mengajak kita semua, baik kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, asosiasi dan komunitas, serta masyarakat luas, mendukung upaya penyaluran bantuan pangan beras ini sehingga bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita semua," sambungnya.

Lebih lanjut, kata dia, Gerakan Pangan Murah (GPM) juga terus digencarkan sebagai intervensi yang dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. 

Sepanjang Januari 2024 GPM telah terlaksana sebanyak 429 kali yang tersebar luas di 85 kabupaten kota. Sementara GPM di Februari ini ditargetkan terlaksana sebanyak 234 kali di 65 kabupaten kota dan dapat terus bertambah sesuai kolaborasi antara Badan Pangan Nasional dengan pemerintah daerah. 

Baca Juga: Dirut Bulog: Cadangan Beras Pemerintah Ada 1,18 Juta Ton

Sebelumnya, Arief mendampingi Presiden Joko Widodo mengecek langsung stok beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (15/2). Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan bahwa kenaikan harga beras tidak dipengaruhi oleh gelontoran bantuan pangan beras. 

"Tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan pangan beras, karena justru ini yang bisa mengendalikan, karena suplainya lewat bantuan tersebut ke masyarakat. justru itu menahan harga agar tidak naik, kalau tidak, justru melompat. Ini hukum supply demand," ungkap Jokowi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×