kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I 2022, Realisasi Belanja Daerah Terkontraksi 7,7%


Rabu, 27 Juli 2022 / 20:37 WIB
Semester I 2022, Realisasi Belanja Daerah Terkontraksi 7,7%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan melaporkan, belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga semester I 2022 masih mengalami kontraksi 7,7%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan, belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga semester I 2022 masih mengalami kontraksi 7,7% atau mencapai Rp 333,04 triliun. Di periode sama tahun lalu, realisasi belanja APBD mencapai Rp 360,99 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi belanja daerah di semester pertama tahun ini masih didominasi belanja pegawai yang mencapai Rp 151,33 triliun. Namun, belanja pegawai daerah ini turun 13,3% dibandingkan periode sama tahun lalu, karena belanja honorarium dan gaji ke-13 baru dibayarkan bulan Juli.

“Sementara belanja barang terjadi kenaikan 5,2% dan belanja modal naik 2,1%. Ini bagus,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Rabu (27/7).

Baca Juga: Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19 dan PEN Mencapai Rp 146,7 Triliun

Belanja barang dan jasa realisasinya mencapai Rp 87,12 triliun, disokong pertumbuhan sewa alat berat, bahan habis pakai, peralatan dinas, asuransi, sewa bangunan, dan jasa konsultasi.

Kemudian belanja modal realisasinya mencapai Rp 21,17 triliun atau meningkat 2,1% disebabkan pertumbuhan belanja modal angkutan darat bermotor dan alat perbengkelan, laboratorium, komputer, alat keamanan, serta pengadaan tanah dan konstruksi.

Selanjutnya, belanja lainnya terkontraksi 10,1% atau sebesar Rp 71,41 triliun, meliputi penurunan belanja tidak terduga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja bunga.

Dilihat dari fungsinya, belanja ekonomi naik 0,4% atau mencapai Rp 23 triliun. Kemudian belanja kesehatan terkontraksi 6,9% atau Rp 52,43 triliun, belanja pelindungan sosial (perlinsos) juga terkontraksi 25,8% atau realisasinya baru Rp 3,18 triliun.

“Kita berharap belanja lain seperti perlindungan sosial bisa dipicu atau ditingkatkan, sedangkan belanja kesehatan tetap terjaga dengan Covid-19 yang masih terkendali,” imbuhnya.

Baca Juga: Surplus di Semester I, Ini yang Dilakukan Sri Mulyani untuk Jaga Kinerja APBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×