kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surplus di Semester I, Ini yang Dilakukan Sri Mulyani untuk Jaga Kinerja APBN


Rabu, 27 Juli 2022 / 20:00 WIB
Surplus di Semester I, Ini yang Dilakukan Sri Mulyani untuk Jaga Kinerja APBN
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, surplus APBN 2022 sebesar Rp 73,6 triliun, atau setara 0,39% produk domestik bruto (PDB).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2022 hingga paruh pertama tahun ini masih mencetak surplus. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, surplus APBN 2022 sebesar Rp 73,6 triliun, atau setara 0,39% produk domestik bruto (PDB).

Surplus anggaran pada paruh pertama tahun ini akan menjadi bekal bagi kinerja anggaran pada semester II-2022, mengingat ketidakpastian yang masih tinggi.

“Semua indikator yang ada pada semester I-2022 yang membawa surplus anggaran ini menjadi bekal yang sangat baik untuk menghadapi semester II-2022 yang dibayangi ketidakpastian global yang masih bergejolak,” tutur Sri Mulyani dalam paparan APBN KiTa, Rabu (27/7).

Ketidakpastian yang menyelimuti prospek perekonomian global dan berdampak pada kondisi Indoensia adalah, kemungkinan resesi global, peningkatan inflasi, dan juga kenaikan suku bunga kebijakan bank-bank sentral negara lain. Belum lagi ada ancaman krisis pangan dan energi yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kinerja APBN di Semester I Luar Biasa

Nah, untuk menjaga kinerja anggaran hingga akhir tahun ini, Sri Mulyani sudah menyusun kuda-kuda yang kokoh. Pertama, menjaga penerimaan negara untuk tetap stabil dan terjaga, seiring dengan pemulihan ekonomi.

Kedua, menjaga realisasi belanja negara untuk sesuai dengan target. Belanja negara memang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi pemerintah akan lebih berhati-hati dalam merogoh kocek, dan tetap akan mementingkan belanja nasional untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, perbaikan kesejahteraan masyarakat, dan juga menjaga daya beli.

Ketiga, pemerintah akan menggunakan surplus anggaran yang kuat ini untuk mengurangi penerbitan utang, agar kondisi keuangan Indonesia tidak rentan terhadap gejolak perekonomian global.

Adapun surplus anggaran pada paruh pertama tahun ini didorong pendapatan negara yang tercatat Rp 1.317,2 triliun hingga semester I-2022. Ini tumbuh 48,5% yoy dan sudah mencakup 58,1% dari target yang sebesar Rp 2.266,2 triliun.

Di sisi lain, belanja negara hingga semester I-2022 tercatat Rp 1.243,6 triliun, atau tumbuh 6,3% yoy. Belanja negara ini pun sudah mencakup 40,0% dari target yangd ipatok Rp 3.106,4 triliun.

Baca Juga: Biaya Kompensasi BBM dan Listrik Tahun Ini Diperkirakan Mencapai Rp 169 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×