kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Semburan Lapindo masih 60.000 meter kubik per hari


Kamis, 29 Mei 2014 / 15:30 WIB
Semburan Lapindo masih 60.000 meter kubik per hari
ILUSTRASI. Deretan permukiman penduduk dan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akba/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

SIDOARJO. Delapan tahun aktifitas semburan lumpur Lapindo, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) belum dapat memastikan kapan semburan akan berhenti.

Volume semburan masih di kisaran 30-60 ribu meter kubik perhari, kata Deputi Operasional BPLS, Moch Sofyan Hadi, tercatat sejak 2008 lalu. Volume tersebut turun karena pada dua tahun pertama sejak 2006, sempat mencapai 100 ribu meter kubik per hari.

"Secara geologi, tidak ada yang dapat memastikan kapan semburan akan berhenti. Para peneliti hanya bisa mencatat kapan semburan membesar dan mengecil," katanya, Kamis (29/5).

Semburan lumpur sempat beberapa kali terhenti rata-rata antara 5-20 menit, kemudian menyembur lagi. "Bahkan pernah suatu hari material semburan pernah mengecil hingga 5.000 meter kubik dalam sehari, namun keesokan harinya kembali membesar hingga 30.000 meter kubik," tambahnya.

Material lumpur yang keluar kemungkinan berasal dari kedalaman 4.000-5.000 meter di bawah permukaan tanah. Meski begitu, data pasti umur material hingga saat ini memang masih dilakukan penelitian oleh UPN Veteran Yogyakarta.

Sofyan mengatakan, mengecilnya material lumpur yang saat ini keluar diperkirakan akibat semakin lebarnya dinding atau lubang lapisan tanah yang mengandung pasta lumpur. Dengan lubang yang semakin besar maka pasta lumpur yang keluarpun akhirnya semakin berkurang karena yang keluar saat ini hanya didominasi uap air. (Achmad Faizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×