Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebaran tahun ini diperkirakan akan lebih ramai jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada saat pandemi Covid-19. Bahkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik tahun iniberada pada kisaran 123,8 juta.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan, ramainya jumlah pemudik pada tahun ini dikarenakan kasus covid-19 di Indonesia mulai terkendali serta didukung proses vaksinasi yang sangat baik.
Tak heran, jika dirinya memperkirakan perputaran uang kartal meningkat tajam hingga 15%. Menurutnya, hal tersebut menjadi momentum yang baik untuk mendorong perekonomian di daerah-daerah.
Baca Juga: Tarik Tunai Saat Lebaran Melewati Prediksi BI
"Biasanya perputaran uang kartal di periode lebaran itu meningkat tajam 10% hingga 15%, sehingga ini kita melihat sebagai potensi momentum pertumbuhan ekonomi di daerah juga akan meningkat biasanya selama bulan Ramadan dan libur lebaran," ujar Febrio dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (17/4).
Menurut Febrio, dampak perputaran uang selama momen Ramadan ini akan signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2023. "Ini nanti akan terlihat cukup kuat di pertumbuhan ekonomi triwulan kedua, karena ini sudah masuk dalam triwulan kedua," katanya.
Senada, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, mengatakan bahwa momen mudik lebaran tahun ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu, dirinya memperkirakan uang beredar pada Maret 2023 akan mencapai Rp 8.500 triliun hingga Rp 8.300 triliun. "Jadi memang ada pertumbuhan," ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (17/4).
Baca Juga: Begini strategi BI memenuhi kebutuhan uang kartal Rp 152,14 triliun saat Ramadan
Riefky meyakini, uang beredar tersebut akan mampu mendongrak perekonomian Indonesia, namun tidak hanya di kota-kota besar namun juga di daerah-daerah. Selain itu, jumlah uang beredar yang meningkat tersebut diyakini juga dapat mendongkrak daya beli masyarakat.
Sebelumnya, Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyampaikan, ada beberapa sektor yang ikut menerima cuan dari aktivitas mudik lebaran tahun ini. Sektor yang dimaksud adalah sektor transportasi, restoran, pariwisata hingga makanan dan minuman (mamin).
Baca Juga: Dana Pihak Ketiga Perbankan Mendaki
Ia memperkirakan, aktivitas mudik lebaran tersebut akan berdampak ke perekonomian daerah sekitar 0,2% hingga 0,4% dari baseline.
"Dampaknya di kisaran 0,2% sampai dengan 0,4% daro baseline," kata Iskandar kepada Kontan.co.id,Kamis (6/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News