Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Luky mengatakan, pemerintah belum menetapkan strategi apa yang akan ditempuh untuk menambah sumber pembiayaan untuk defisit anggaran tersebut.
“Kami masih melihat kondisi market. Tapi kami punya fleksibilitas, punya pilihan untuk menarik pinjaman atau menerbitkan SBN lagi,” ungkap dia.
Sepanjang semester I-2019, pembiayaan utang pemerintah mencapai Rp 180,45 triliun. Pembiayaan utang terdiri dari penerbitan SBN neto sebesar Rp 195,72 triliun dan pinjaman neto sebesar (minus) Rp 15,27 triliun.
Baca Juga: Pemerintah berencana gunakan SAL untuk operasional awal tahun 2012
Pinjaman neto terdiri dari pinjaman dalam negeri yang mencapai Rp 388,2 miliar dan pinjaman luar negeri yang mencapai Rp 14,88 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News