kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selama isoman, ini cara perawatan dan hal yang tidak boleh pasien Covid-19 lakukan


Rabu, 21 Juli 2021 / 19:05 WIB
Selama isoman, ini cara perawatan dan hal yang tidak boleh pasien Covid-19 lakukan


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak bergejala maupun bergejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau pusat isolasi.

Meski demikian, saat isolasi mandiri atau isoman, pasien Covid-19 harus lapor ke Puskesmas, ketua RT/RW, maupun tetangga agar orang lain tahu. Sehingga, bisa ikut membantu memantau kesehatan pasien. 

Selain itu, selalu konsultasikan setiap perkembangan kondisi pasien Covid-19 selama perawatan di rumah termasuk obat yang dikonsumsi kepada petugas Puskesmas maupun tenaga kesehatan lainnya. 

Jangan lakukan self medication, pastikan semua obat yang dikonsumsi berdasarkan resep dokter. 

Bila selama isolasi mandiri mengalami gejala sedang ataupun berat, segera laporkan ke petugas Puskesmas untuk selanjutnya dapat diidentifikasi, apakah perlu dirujuk ke rumahsakit atau tidak.

Baca Juga: Gejala mirip, ini cara membedakan sakit Covid-19 dengan tipes

Cara perawatan pasien Covid-19 di rumah

Dirangkum dari akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan, berikut tips dan cara perawatan pasien Covid-19 di rumah:

  • Ikuti instruksi tenaga kesehatan terkait obat-obatan harus diikuti dengan ketat selama mengalami Covid-19. 
  • Jika mengalami demam, nyeri otot, atau sakit kepala, minum parasetamol. Minta petunjuk tenaga kesehatan terkait dosisnya. Dosis orang dewasa biasanya satu atau dua tablet 500 mg atau satu tablet 650 mg, maksimal 4 kali dalam 24 jam. Selalu beri jarak antardosis minimal 4 jam. Untuk usia di bawah 18 tahun atau berat badan di bawah 50 kg, konsultasi dengan tenaga kesehatan tentang dosis maksimum. Jika demam tetap berlanjut, tempelkan kain basah dingin di dahi. 
  • Jika kadar oksigen 90% atau lebih, tetapi di bawah 94%, hubungi tenaga kesehatan atau minta perawatan di RS. Tenaga kesehatan mungkin memberikan resep steroid. Jika demikian, ikuti instruksinya dengan ketat, jangan melakukan pengobatan sendiri. 
  • Jika kadar oksigen di bawah 90%, Anda mengalami Covid-19 berat. Hubungi penyedia pelayanan kesehatan atau minta segera dirawat di RS. Gunakan oksigen dan minum steroid sesuai anjuran tenaga kesehatan jika tidak bisa segera dirawat di RS. 

Baca Juga: Ada PPKM, indeks belanja masyarakat bisa tergerus 13% hingga 15%

Hal yang tidak boleh dilakukan oleh pasien Covid-19 di rumah

Terkadang, Covid-19 berat bisa menyebabkan infeksi bakteri sekunder dan infeksi jamur. Jika demikian, tenaga kesehatan dapat menyarankan antibiotik atau antijamur. Ikuti instruksi tersebut dengan ketat dan jangan melakukan pengobatan sendiri. 

Berikut hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan oleh pasien Covid-19 saat melakukan perawatan di rumah di antaranya adalah:

  • Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Covid-19 disebabkan oleh virus, antibiotik tidak berdampak pada virus. 
  • Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid. Steroid yang biasanya diresepkan/dianjurkan oleh tenaga kesehatan meliputi deksametason, metilprednisolon, prednison, dan hidrokortison. Penggunaan berlebih steroid dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam). 
  • Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan obat lain tanpa anjuran dari tenaga kesehatan. 
  • WHO tidak merekomendasikan penggunaan hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir. 

Yang tak kalah penting, saat isoman tingkatkan imun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak minum air putih minimal 2 liter, rutin aktivitas fisik, konsumsi vitamin, istirahat cukup, kelola stres, dan jaga sirkulasi udara dalam ruangan.

Selanjutnya: Singapura balik ke pembatasan Fase 2, catat kasus harian tertinggi dalam 1 tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×