kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Selain karena The Fed, dolar menguat karena minyak


Jumat, 12 Desember 2014 / 16:33 WIB
Selain karena The Fed, dolar menguat karena minyak
ILUSTRASI. Petugas merapikan salah satu kamar VVIP di RSUD Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (8/5/2023). Cermati Prospek Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Pasca Pandemi.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Faktor penyebab rupiah melemah dalam akhir-akhir ini adalah dolar yang menguat akibat perbaikan ekonomi Amerika. Selain karena faktor perbaikan ekonomi Amerika, pemerintah melihat penguatan dolar akibat harga minyak dunia.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kondisi harga minyak dunia saat ini sedang turun sehingga ada kecenderungan dolar menguat. Investor yang investasi di bursa minyak ketika melihat harga minyak tidak menarik akan keluar.

"Dia akan cari instrumen investasi yang aman. Yang aman ya pastinya dolar Amerika Serikat (AS)," ujar Bambang di Jakarta, Jumat (12/12). Menurut Bambang, rupiah harus mencerminkan fundamental. Fundamentalnya adalah dolar yang memang menguat.

Sekedar gambaran saja, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini (12/12) menembus level Rp 12.432 per dolar Amerika Serikat (AS). Kamis kemarin (11/12), rupiah berada pada posisi Rp 12.336 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×