kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Selain karena The Fed, dolar menguat karena minyak


Jumat, 12 Desember 2014 / 16:33 WIB
Selain karena The Fed, dolar menguat karena minyak
ILUSTRASI. Petugas merapikan salah satu kamar VVIP di RSUD Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (8/5/2023). Cermati Prospek Kinerja Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Pasca Pandemi.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Faktor penyebab rupiah melemah dalam akhir-akhir ini adalah dolar yang menguat akibat perbaikan ekonomi Amerika. Selain karena faktor perbaikan ekonomi Amerika, pemerintah melihat penguatan dolar akibat harga minyak dunia.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kondisi harga minyak dunia saat ini sedang turun sehingga ada kecenderungan dolar menguat. Investor yang investasi di bursa minyak ketika melihat harga minyak tidak menarik akan keluar.

"Dia akan cari instrumen investasi yang aman. Yang aman ya pastinya dolar Amerika Serikat (AS)," ujar Bambang di Jakarta, Jumat (12/12). Menurut Bambang, rupiah harus mencerminkan fundamental. Fundamentalnya adalah dolar yang memang menguat.

Sekedar gambaran saja, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini (12/12) menembus level Rp 12.432 per dolar Amerika Serikat (AS). Kamis kemarin (11/12), rupiah berada pada posisi Rp 12.336 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×