kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Airlangga Beri Bocoran Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2025


Selasa, 04 November 2025 / 17:41 WIB
Airlangga Beri Bocoran Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi bocoran soal angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi bocoran soal angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (5/11).

Airlangga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 akan konsisten dengan pertumbuhan selama tujuh tahun terakhir.

"Kuartal III konsisten dengan pertumbuhan tujuh tahun," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Selasa (4/11).

Sayangnya, Airlangga enggan menyebutkan angka pasti pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut.

"Tunggu besok (diumumkan BPS) jam 11," katanya.

Baca Juga: Prabowo Akui Panggil Eks Dirut KAI Ignasius Jonan Bahas Soal Whoosh

Sementara itu, Tim Ekonom Bank Permata atau Permata Institute for Economic Research (PIER) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04% secara tahunan (yoy).

Proyeksi tersebut melambat dibandingkan realisasi ekonomi kuartal II-2025 yang tumbuh 5,12%, meskipun masih lebih tinggi dari kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 yang sebesar 4,87%.

Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Permata, Faisal Rachman, menjelaskan bahwa perlambatan tersebut terutama dipicu oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian politik pada akhir Agustus 2025.

Situasi tersebut menekan kepercayaan konsumen, sementara normalisasi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga terjadi seiring melambatnya impor barang modal.

Dari sisi konsumsi rumah tangga, Faisal memperkirakan trennya melandai, meskipun masih ditopang oleh penguatan indeks penjualan ritel dan penjualan sepeda motor, serta kebijakan pemerintah yang pro-pertumbuhan yang mendorong peningkatan jumlah uang beredar. 

"Namun, dukungan ini tertahan oleh penurunan kepercayaan konsumen, penurunan penjualan mobil, kenaikan inflasi pangan, dan normalisasi pola musiman pasca periode hari raya yang terjadi pada Kuartal II-2025," ungkap Faisal.

Baca Juga: Danantara Masih Negosiasi dengan China Terkait Utang Whoosh

Selanjutnya: Harga Emas Turun di Bawah US$4.000 per Ons, Saham Emiten Tambang Ikut Terkoreksi

Menarik Dibaca: Apakah Oatmeal Bisa untuk Diet? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×