kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.255   286,79   4,81%
  • KOMPAS100 892   48,46   5,74%
  • LQ45 707   37,62   5,62%
  • ISSI 193   7,15   3,85%
  • IDX30 373   19,87   5,63%
  • IDXHIDIV20 451   18,84   4,36%
  • IDX80 101   5,72   5,97%
  • IDXV30 106   4,75   4,68%
  • IDXQ30 123   5,16   4,38%

Sektor pengolahan menjadi kontributor penerimaan pajak terbanyak


Selasa, 21 April 2020 / 23:28 WIB
Sektor pengolahan menjadi kontributor penerimaan pajak terbanyak
ILUSTRASI. Pelayanan pajak di kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (27/12).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Secara umum, realisasi penerimaan pajak sepanjang kuartal I-2020 sebesar Rp 241,6 triliun. Angka itu kontraksi 2,5% bila dibandingkan realisasi sama tahun lalu senilai Rp 247,7 triliun.

Adapun pencapaian Januari-Maret 2020 sudah menyumbang 14,7% dari target akhir tahun sebanyak Rp 1.642,6 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi penerimaan pajak sepanjang kuartal I-2020 menunjukkan penurunan akibat dampak virus korona yang sudah merambah ke seluruh sektor usaha sejak akhir Februari sampai Maret lalu.

Baca Juga: DJP: Insentif pajak rumah mewah tetap bisa tingkatkan penerimaan pajak

Ini tercermin dari beberapa pos penerimaan pajak yang koreksi cukup dalam seperti pajak penghasilan (PPh) Migas yang turun akibat melemahnya harga minyak mentah dan gas dan nilai tukar rupiah yang di luar asumsi.

“Penerimaan PPh Migas terjadi penurunan karena meski Arab Saudi dan Rusia sudah menyepakati produksi minyak, namun permintaan global turun akibat perlambatan perekonomian. Jadi, produksi sudah terlanjur meningkat tapi permintaan turun, akibatnya harga minyak melemah,” ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN lewat daring, Jumat (17/4). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×