Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partainya tak akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) meskipun nantinya Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditahan.
Ia menyatakan, Golkar tak akan mencari pengganti Novanto untuk memimpin partai selama belum ada putusan inkrah dari pengadilan.
"Enggak ada. Kami sepakat enggak ada," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8).
Ia menambahkan, meski nantinya Novanto ditahan untuk kepentingan penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hal itu sama sekali tak akan mengganggu kinerja partai.
Kata Idrus, Golkar tak bekerja berdasarkan ketokohan seseorang, melainkan karena sistem yang telah lama terbangun.
Ia juga mengatakan, sejak Novanto berstatus tersangka dan statusnya belum inkrah, maka kepemimpinan partai dijalankan oleh dirinya dan Ketua Harian Golkar Nurdin Halid dan tetap berkonsultasi dengan Novanto selaku Ketua Umum.
Idrus pun meyakini citra Golkar tetap positif jika nantinya tak ada pergantian Ketua Umum meski Novanto ditahan.
"Enggak, ini kan tergantung bagaimana kami memberikan keyakinan ke masyarakat bahwa ini golkar tidak masalah," tutur Idrus.
"Bersih tak bersih kan setelah ada keputusan inkrah. Itulah sebabnya ada asas praduga tak bersalah. Sepanjang belum ada putusan inkrah kita pandang orang itu tak bersalah," lanjut dia.(Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com, berjudul: Sekjen Golkar Pastikan Posisi Setya Novanto Tak Tergantikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News