Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, pemerintah harus mengantisipasi kenaikan harga pangan yang mungkin terjadi pada Desember nanti.
Abdullah berpendapat, permintaan yang tinggi di Desember akan menyebabkan naiknya harga-harga bahan pangan.
Baca Juga: Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) bukukan penurunan laba 26% pada kuartal III 2019
Menurut Abdullah, pemerintah harus menyiapkan dan memastikan pasokan pangan mencukupi hingga akhir tahun, mengingat kemarau yang panjang tahun pun berdampak pada produksi.
"Harga yang naik di Desember itu berkaitan dengan permintaan tinggi. Karena itu, kita harus antisipasi harga kenaikan komoditas itu dari sekarang. Kita harus cek berapa produksi hingga akhir tahun," tutur Abdullah kepada Kontan.co.id, Minggu (3/11).
Menurut Abdullah, beberapa komoditas yang memang harus diantisipasi kenaikannya di akhir November dan Desember adalah cabai, bawang, minyak goreng, beras,daging ayam, telur, gula pasir, garam dan daging sapi.
Baca Juga: Laba PT Malindo Feedmill (MAIN) merosot 13,38% pada kuartal III 2019
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS), hingga awal November, harga bahan pangan masih relatif stabil.
Misalnya, harga rata-rata beras masih berkisar Rp 11.750 per kilogram, daging ayam berkisar Rp 33.900 per kg, daging sapi Rp 118.500 per kilogram (kg), telur ayam sebesar Rp 23.200 per kg, bawang merah Rp 26.350 per kg, bawang putih Rp 30.850 per kg, minyak goreng Rp 13.100 per kg.
Namun, harga cabai masih cukup tinggi. Harga cabai merah besar sebesar Rp 42.200 per kg, cabai merah keriting Rp 40.750 per kg, cabai rawit hijau Rp 48.600 per kg dan harga cabai rawit merah Rp 60.100 per kg.
Baca Juga: Laba Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menciut 37,61% pada kuartal III 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News