Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 500 subjek uji klinisi vaksin virus corona (Covid-19) dari Sinovac telah menerima injeksi. Ini bagian dari uji klinisi tahap ketiga vaksin corona hasil kerjasama antara Indonesia dengan China. Tahapan uji klinis tersebut telah dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
"Hingga akhir Agustus 2020 ini terdapat kurang lebih 500 subjek yang telah direkrut dan sudah mendapatkan tahapan penyuntikan," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito saat konferensi pers, Selasa (1/9).
Penny meyakini uji klinik tahap ketiga dari vaksin Sinovac tersebut akan memberikan hasil yang baik. Sehingga nantinya vaksin dapat dipergunakan di Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: BPOM: Vaksin G42-Sinopharm dari Uni Emirat Arab sudah bersertifikasi halal
Sejalan dengan itu, BPOM pun mempersiapkan percepatan terkait pemberian izin edar dari vaksin tersebut. Sehingga vaksin akan lebih cepat diproduksi dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan.
"Ini terus kita kawal juga dalam pelaksanaannya, pelaksanaan uji klinik kemudian evaluasi hasil uji klinik untuk pemberian emergency use authorization atau izin pada masa darurat dan persiapan sarana produksi di Biofarma untuk melakukan transfer teknologinya dalam rangka pengembangan menjadi produk komersilnya," terang Penny.
Selain kerja sama dengan Sinovac, Indonesia juga melakukan kerja sama lain dalam pengembangan vaksin. Antara lain adalah kerja sama Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab serta kerja sama Kalbe Farma dengan Genexine.
Saat ini terdapat 33 kandidat vaksin yang telah memasuki uji klinik. Serta terdapat 143 kandidat lain dalam tahap uji, baik itu praklinik dan lain-lain di seluruh dunia.
Baca Juga: Indonesia mulai vaksinasi corona Januari 2021, siapa yang lebih dulu dapat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News