kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 199 Kota Pesisir di Indonesia Terancam Terkena Banjir Rob pada 2050


Rabu, 16 Maret 2022 / 19:41 WIB
Sebanyak 199 Kota Pesisir di Indonesia Terancam Terkena Banjir Rob pada 2050
ILUSTRASI. Sejumlah anak menggunakan rakit melewati jalan di sekitar rumahnya yang tergenang banjir rob. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 199 kota pesisir di Indonesia terancam kena banjir rob tahunan pada tahun 2050 mendatang. Musibah itu, jika terjadi, diprediksi bakal menyebabkan kerugian hingga mencapai Rp 1.500 triliun lebih.

Prediksi ini berdasarkan pada jurnalisme data Harian Kompas yang disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, dalam acara diskusi Kompas Talks bersama Greenpeace bertajuk “Transisi Menuju Ekonomi Hijau: Praktik dan Eksplorasi” yang diselenggarakan pada Rabu siang (16/3).

Sutta mengatakan, Harian Kompas telah melakukan analisis dampak kenaikan air laut menggunakan data simulasi kenaikan air laut di 21 ibu kota provinsi dari sebuah lembaga non profit bernama Climate Central. Dalam analisis ini, data tersebut kemudian dipadukan dengan  analisis spasial, data populasi, kemudian ekonomi, dan kebijakan pemerintah daerah.

“Hasilnya memang mengejutkan. Di luar dari variabel penurunan muka tanah, ternyata efek dari kenaikan air laut saja kalau berdasarkan data analisis kami, ketika kami melakukan jurnalisme data itu, kami menyimpulkan ada sekitar 199 kota pesisir di indonesia yang akan terkena banjir rob di 2050,” tutur Sutta dalam acara (16/3).

Baca Juga: Tak Sanggup Mengatasi Banjir Rob, Bupati Demak Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Dengan ancaman banjir rob itu, sejumlah kota-kota besar, menurut analisis Harian Kompas, terancam tergenang banjir rob di tahun 2050. DKI Jakarta misalnya. 

Menurut analisis Harian Kompas, kota yang saat ini menyandang status sebagai Ibu Kota RI itu berpotensi 44,8%  tergenang oleh banjir rob di tahun 2050. Musibah itu, berpotensi menggenangkan sekitar 46,3% populasi di Jakarta.

Contoh kota besar lainnya yakni Banjarmasin. Tidak tanggung-tanggung, sekitar 85,5% daerah di kota yang berlokasi di Kalimantan Selatan itu, menurut analisis Harian Kompas, berpotensi tergenang banjir rob di 2050.

Menurut Sutta, seluruh pemangku kepentingan perlu ‘bergandengan tangan’ untuk mengambil tindakan secara serempak guna mencegah kerusakan iklim. “Kami menyadari belum semua pemangku kepentingan mempunyai concern yang sama. Kalaupun ada yang mempunyai concern yang sama, mungkin masih mempunyai perspektif yang berbeda-beda,” tutur Sutta.

Ekonom Senior dan Tokoh Lingkungan Hidup, Emil Salim mengatakan, perubahan sikap dalam melihat alam sejak Revolusi Industri sejak abad 18 silam membuat mendorong terjadinya kerusakan alam.

“Sejak tahun 1.750 sampai sekarang fokus pada alam berubah, alam tidak lagi menjadi subyek, tetapi menjadi objek dengan tujuan untuk ditundukkan, ditundukan dengan ilmu sains teknologi dan sebagainya,” ujar Emil di acara yang sama.




TERBARU

[X]
×